Rektor UAS Kencong Berikan Beasiswa Pendidikan untuk Putra-Putri Banser Yatim

oleh -dibaca 9037 orang

NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Sebagaimana informasi yang telah menyebar di media sosial, baik Whatsapp, Facebook, instagram, dan lain-lain, ternyata memang benar beritanya. Rijal Mumazziq Zionis, Rektor Universitas Al-Falah As-Sunniyah (UAS) Kencong Jember menyatakan akan memberikan bantuan bagi yatim putra-putri banser yang telah wafat.

“Iya benar, dan bantuan ini difokuskan untuk pendidikan buat yatim putra-putri banser yang telah meninggal. Ini sudah jelas keterangannya, jadi tidak untuk yang lain,” jawab Gus Rijal saat diwawancarai Tim nu-lumajang.or.id Kamis (04/05/2023) melalui pesan singkatnya.

Ia menjelaskan, bahwasannya dana yang dipakai untuk beasiswa bagi yatim putra-puri banser yang telah wafat, bukan bersumber dari pemerintah, parpol, maupun Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) swasta. Melainkan titipan dari beberapa orang yang atas seizin beliau bisa digunakan untuk progam ini.

BACA JUGA:   Persiapan MTQ Kabupaten Lumajang, Para Dewan Hakim Dapat Pembekalan dari LPTQ Jatim

“Adapun jika nanti ada sumbangan dari parpol, politisi, BAZNAS atau LAZ akan tetap saya terima dan saya siap untuk menyalurkan,” lanjut Rektor UAS ini menjelaskan.

Progam ini ia bentuk, tidak lain karena merasa iba terhadap yatim putra-putri banser selepas kepulangan ayahnya ke Rahmatullah.

“Mereka (yatim putra-putri banser yang telah wafat) pasti sangat butuh topangan biaya dalam pendidikan. Di samping itu, ayahnya juga mempunyai banyak jasa dalam berkhidmah kepada NU. Ayo kita bantu,” ujarnya sambil mengajak.

Sedangkan teknis penyaluran bantuannya cukup mudah, menghubungi via Whatsapp 085645311110 atas nama Rijal Mumazziq Zionis, menyertakan KTA dan Sertifikat Diklatsar almarhum banser yang wafat, menyertakan identitas putra-putri dan nama sekolahnya dan mengirimkan nama dan nomor kepala sekolah.

BACA JUGA:   Ansor Klakah: Momentum Kemerdekaan Memupuk Optimisme Indonesia Tangguh Hadapi Krisis

“Ini prosedur yang biasa saya pakai agar tepat sasaran. Nanti akan langsung kami buatkan kwitansi resmi berstempel sekolah. Jadi bantuannya berupa biaya pendidikan. Kalaupun tidak ada Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) di sekolah, maka bisa diwujudkan dalam bentuk yang lain,” lanjut ia menjelaskan.

Terakhir, ia menyatakan akan berkomitmen dan bertanggung jawab penuh atas terwujudnya progam ini serta siap untuk terus mengawal dan tranparan dalam pelaksanaannya.

“Kurangi seremonial, perbanyak aksi sosial. Ojo kakean acara. sik akeh dulur-dulur nahdliyyin sing butuh dibantu rek,” tegas ia diakhir statementnya.