Perkuat Persaudaraan Antar Kader, MWCNU Yosowilangun Gelar Halal Bihalal

oleh -dibaca 727 orang

NU-LUMAJANG.OR.ID, Yosowilangun. Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Yosowilangun menggelar Halal Bi Halal sebagai ajang Silaturahmi dan kembali memperkuat persaudaraan sesama kader NU, Senin (29/04/2024).

Acara yang bertema ‘Menyambung Silaturrahim Warga Nahdliyin Menuju Abad Kedua NU’ ini bertempat di Kediaman Gus Imron Yosowilangun Kidul dengan menghadirkan segenap jajaran pengurus MWCNU, badan otonom, dan pengurus ranting se Kecamatan Yosowilangun.

Muhammad Hannan Ketua MWCNU Yosowilangun dalam sambutannya mengajak kepada segenap pengurus dan kader NU untuk kembali meyamakan persepsi dan rasa dalam berkhidmah di organisasi sebagai modal utama untuk bergerak dan mengabdikan diri di Nahdlatul Ulama.

“Dengan halal bihalal ini, mungkin apabila kemarin ada yang sempat berseteru atau berselisih bisa saling memaafkan sehingga terjalin kembali persaudaraan dan persahabatan yang lebih baik,” ujarnya.

BACA JUGA:   NU Yosowilangun Lor Gandeng PC LPBI NU Serahkan 50 Paket Prokes dan Santunan Anak Yatim

Lanjut, Hannan menceritakan sejarah lahirnya istilah halal bihalal yang telah diviralkan oleh KH. Wahab Hasbulloh pada zaman kepresidenan Ir. Soekarno.

“Di masa awal terbentuknya Negara Kesatuan Repulik Indonesia, Bung Karno kesulitan untuk menyatukan tokoh-tokoh pada saat itu. Akhirnya Bung Karno meminta saran kepada Kyai Wahab Hasbulloh dan muncullah istilah Halal bihalal. Sehinga para tokoh yang sebelumnya nampak berselisih dan enggan bertemu akhirnya di tempatkan dalan satu meja dan tempat yang sama, sekiranya minimal bisa tegur sapa dan saling memaafkan,” tutur pria yang akrab dipanggil Pak Hannan.

Memasuki acara mau’idotul husna, KH. Syaifillah Baagdad Wakil Rais Syuriah MWC NU Yosowilangun menuturkan pentingnya memperkuat akidah ahlusunnah wal jamaah pada saat ini, melihat banyak sekali rongrongan yang dilontarkan kepada NU.

BACA JUGA:   Meriahkan HSN 2023, MWC NU Yosowilangun Gelar Lomba Tartil dan MTQ

“Warga NU harus berani turun membentengi akidah masyarakat sekitar, serta mengenalkan bahwa NU yang benar seperti ini. Dan kita harus selalu siap siaga, karena di Yosowilangun sendiri sudah banyak muncul aliran yang menyimpang,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Nurus Sholah ini.

Acara ditutup dengan ramah tamah dan saling bersalaman segenap pengurus dan kader NU se Kecamatan Yosowilangun yang hadir pada acara tersebut.