NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Dewan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Faroh Mangunsari Tekung, Gus Moch Khuzeinuddin mengatakan, santri di era milenial maupun generasi z (Gen-Z) harus bisa berkontribusi di berbagai bidang seperti bidang usaha, tidak hanya monoton di bidang klasikal keagamaan saja.
Hal itu Ia sampaikan saat ‘Ngobrol Pintar (Ngopi) Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam)’ di Studio Media Center an-Nahdlah (MCN) Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jalan Alun-alun Timur 03 Lumajang, Rabu (17/01/2024).
“Pendiri Ponpes Nurul Jadid Paiton, KH Zaini Mun’im pernah mengatakan jika beliau mendidik santri-santri bukan hanya di bidang agama yang notabene mencetak Kiai atau Ustadz saja, tapi juga bisa menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat di semua lini, khususnya bagi umat Islam dan umumnya kepada seluruh umat manusia,” ungkapnya.
Dalam acara yang bertajuk ‘Santri Masa Kini, Mandiri Membangun Ekonomi Negeri’ ini, dirinya mengungkapkan, bahwa Pesantren Nurul Faroh tersebut telah bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) untuk mendirikan sebuah bisnis yang dikelola secara mandiri dan hasilnya digunakan untuk kebutuhan pesantren.
“Kita memulainya dari pabrik tahu dan tempe yang dikelola oleh santri yang dilatih supaya mempunyai keterampilan, karena tujuan kita bukan hanya profit lembaga saja tapi untuk mengembangkan sumber daya manusianya,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, bahwa dengan melatih santri di bidang usaha ini, supaya para santri kelak mempunyai banyak peluang untuk mengembangkan dirinya di bidang usaha.
“Usaha pesantren ini sudah berjalan selama 2 tahun dan profitnya lebih dari 5 juta dalam sebulan,” tutup pria yang pernah nyantri di Ponpes Nurul Jadid Paiton itu.