Lebaran memang jadi momentum yang pas untuk saling bersilaturahim, berkumpul dengan keluarga, tetangga, dan masyarakat terdekat untuk menyambung tali silahturahim, dan bahkan berbondong-bondong masyarakat untuk mudik pulang kampung di setiap tahunnya.
Dasar anjuran silaturahim sendiri diantaranya adalah hadits berikut:
من كان يؤمِنُ باللهِ واليَومِ الآخِرِ فلْيُكْرِمْ ضَيفَه، ومَن كان يؤمِنُ بِاللهِ واليَومِ الآخِرِ فلْيَصِلْ رَحِمَه، ومن كان يؤمِنُ باللهِ واليَومِ الآخِرِ فلْيَقُلْ خَيرًا أو لِيَصمُتْ
Artinya, “Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menjaga hubungan baik silaturahim dengan kerabatnya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam,” (HR Bukhari dan Muslim).
Silahturahim secara syariat merupakan amalan utama karena mampu menghubungkan yang tadinya putus di relasi hablum minannas.
Lebaran memang momen yang pas jika di hari yang lain belum mampu menyambungkan apa yang telah putus.
Meskipun disadari, silahturahim tidak ada batasnya kapan saja bisa melakukan tidak harus menunggu berbulan-bulan untuk menyambung apa yang telah putus, karena hal ini didasarkan bahwa batas umur tidak ada yang tahu, dan tentunya manusia merugi jika nyawa sudah tidak lagi di kandung badan dan masih menyimpan salah dan dosa kepada orang lain.
Namun demikian di dalam bersilaturahim ada 10 keutamaan sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Sulaiman al-Bujairami dalam kitabnya Hasyiyatul Bujairimi ‘alal Khatib (III/272).
1. Silaturahim bisa mendatangkan ridha Allah swt.
2. Membuat kerabat yang dikunjungi merasa bahagia.
3. Membuat bahagia malaikat karena malaikat menyukai orang yang menjaga silaturahim.
4. Menciptakan kesan baik atau positif dari orang yang beriman terhadap mereka yang melakukan silaturahim.
5. Membuat hati dan pikiran iblis resah karena mereka menginginkan perpecahan umat Muslim.
6. Memberi keberkahan umur.
7. Rezeki bertambah berkah.
8. Membuat bahagia orang tua, kakek, dan nenek yang sudah wafat, karena mereka senang mengetahui keturunannya menjaga silaturahim.
9. Menambah kewibawaan atau kehormatan bagi orang yang menjaga silaturahim.
10. Menambahkan pahala setelah orang yang menjaga silaturahim wafat karena para kerabat menyebut kebaikannya saat masih hidupnya.
Semoga idul fitri menjadi moment berjumpa dengan sanak saudara kiat merekat dan memperkuat silahturahmi antar ummat.