NU-LUMAJANG.OR.ID, Makkah. Memasuki hari ketiga bulan Zulhijah di Saudi Arabia, rangkaian Ibadah Haji 1444 Hijriyah tengah melakukan persiapan untuk menunaikan ibadah Wuquf di Arafah pada hari ke-9 Zulhijah hingga Mabit (bermalam) di Muzdalifah dan Mina.
Jutaan jemaah haji dari berbagai penjuru dunia mulai mempersiapkan diri melakukan ibadah di Pegunungan Arafah dan Lembah Muhassir yang terletak di Tenggara Kota Mekah, tak terkecuali jemaah haji asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kepada nu-lumajang.or.id, Kepala Kemenag Lumajang Dr. Muhammad Muslim, M.Pd.I mengungkapkan jika berbagai pelayanan haji oleh petugas haji Indonesia akan mengutamakan keselamatan tanpa melanggar kaidah fiqih haji, salah satunya dengan Nafar Awal atau keluar dari Mina pada 12 Zulhijah sebelum terbenamnya matahari.
“Khusus Kloter 48 dari KBIH Miftahul Ulum, KBIH Bustanul Ulum dan KBIH Arofah akan mengambil nafar awal dengan pertimbangan kesehatan jemaah terutama yang lansia,” jelas Kepala Kemenag Lumajang saat dihubungi melalui telepon oleh Tim Redaksi nu-lumajang.or.id, Rabu (21/06/2023).
Lebih lanjut, pihaknya memastikan jika keputusan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang membahayakan kesehatan dan keselamatan jemaah haji, sebab di Saudi Arabia cuacanya mencapai 45 derajat.
“Kami tidak mau berspekulasi, selain karena jemaah lansia dan cuaca terik maka kami putuskan untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan jamaah asal Lumajang,” paparnya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan masing-masing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) untuk melakukan pendampingan serius pada jemaah rentan, dengan sistem jemaah haji rentan akan didampingi oleh jemaah haji sehat, termasuk diantaranya petugas pendamping haji.
Hal senada juga disampaikan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang, tentang pentingnya menjaga kesehatan saat melaksanakan ibadah.
“Yang jelas, dalam pelaksanaan ibadah apapun (termasuk haji) kesehatan harus diutamakan,” tambah Sekretaris PCNU Lumajang, Dr. Ahmad Ihwanul Muttaqin, M.Pd.I.
Setelah rangkaian mabit di Muzdalifah dan Mina, para jamaah haji akan kembali ke penginapan sebelum menyelesaikan puncak ibadah haji berupa Thawaf Wada.
Sebagaimana diketahui, jemaah haji asal Kabupaten Lumajang sebanyak 796 yang terbagi menjadi dua kelompok terbang (Kloter) yakni 48 dan 49.