Menjelang tibanya Hari Raya Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak bacaan takbir sebagai bagian dari kesunnahan yang dianjurkan. Amalan ini dimulai sejak malam 1 Syawal hingga imam shalat Id melaksanakan takbiratul ihram bagi mereka yang shalat berjamaah, atau sampai seseorang memulai shalat Id bagi yang tidak berjamaah.
Takbir Idul Fitri terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Takbir Muqayyad – yaitu takbir yang dianjurkan dibaca setelah melaksanakan shalat, baik shalat wajib maupun sunnah.
2. Takbir Mursal – yaitu takbir yang dapat dibaca kapan saja dan di mana saja tanpa terikat waktu tertentu.
Berikut ini adalah lafal takbir yang dianjurkan dalam Islam, sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab:
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.”
Selain itu, terdapat tambahan zikir yang diajarkan Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Imam Muslim:
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dengan segala kebesaran. Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafik, dan musyrik membencinya. Tiada Tuhan selain Allah dengan ke-Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba, memuliakan bala tentara-Nya, serta mengalahkan musuh dengan ke-Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”
Sedangkan takbir yang sering dibaca oleh masyarakat umum juga memiliki makna yang baik dan tetap diperbolehkan:
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Segala puji bagi-Nya.”
Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa sifat takbir yang dianjurkan adalah dengan menyebut Allahu Akbar sebanyak tiga kali berturut-turut. Ini didasarkan pada pendapat Imam As-Syafi’i dan ulama dari madzhab Syafi’iyah:
صِفَةُ التَّكْبِيرِ المُسْتَحَبَّةِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا هُوَ المَشْهُورُ مِنْ نُصُوصِ الشَّافِعِي فِي الأُمِّ وَالمُخْتَصَرِ وَغَيْرِهِمَا وَبِهِ قطع الأَصْحَاب
Artinya: “Sifat takbir yang dianjurkan adalah ‘Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.’ Ini adalah pendapat masyhur dari Imam As-Syafi’i dalam kitab Al-Umm dan Al-Mukhtashar, serta dipegang oleh para ulama Syafi’iyah.” (Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Juz V, Hal. 42).
Membaca takbir pada malam dan hari raya merupakan salah satu bentuk syiar Islam yang dianjurkan. Takbir ini bisa dibaca dalam berbagai bentuk sesuai dengan tuntunan yang telah dijelaskan oleh para ulama.
Oleh karena itu, mari perbanyak takbir saat Idul Fitri sebagai bentuk rasa syukur dan pengagungan kepada Allah SWT.