NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Dosen Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin Lumajang, Dr. Hj. Qurroti A’yun, S.E., M.Ed. mengatakan waktu yang tepat untuk menikah adalah umur 25 tahun seperti pernikahannya Nabi Muhammad SAW dengan Sayyidah Khadijah binti Khuwailid.
Hal itu diungkapkan Nyai A’yun (panggilan akrabnya) saat mengisi Seminar Pra Nikah dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2023 Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang di Aula Perpustakaan Mula Malurung Kabupaten Lumajang, Ahad (5/11/2023).
“Bahkan kenyataannya, penelitian-penelitian di Barat menunjukkan bahwa usia terbaik untuk menikah, baik untuk memulai kehidupan rumah tangga maupun untuk menjadi pengasuh anak pertama bagi perempuan adalah usia 19-25 tahun dan bagi laki-laki adalah usia 20-25 tahun,” ungkapnya.
Dalam acara yang mengangkat tema Nikah Cepat atau Nikah Tepat ini, Dirinya menambahkan, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa yang paling bahagia di antara pasangan nikah adalah pasangan yang menikah pada usia 20-an.
“Artinya, di bawah usia itu, kematangan emosional maupun fisik masih belum sempurna,” tegas istri KH Muhammad Darwis, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang tersebut.
Terakhir ia menyampaikan, menikah di usia yang terlalu tinggi tidak baik terutama secara fisik, karena ada tugas yang harus diemban olehnya.
“Seperti ibu hamil, ada usia-usia tertentu yang baik dan tidaknya untuk hamil. Juga tentang kemampuan seorang ayah untuk menemani anak yang baru lahir, kalau kita sudah usia 50-an baru punya anak kecil dan dia ngajak main tepuk tangan, ya pastinya kita malas, jadi usia yang ideal untuk menikah adalah usia 20-an,” pungkasnya.
Pewarta: Selamet Angguniawan
Editor: Sufyan
