Apa Perbedaan Shalih dengan Muslih? Begini Kata Ning Ilmi

oleh -dibaca 1357 orang

NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Keluarga Maslahah adalah konsep untuk menyebut keluarga yang bahagia, sejahtera, dan taat pada ajaran agama serta berperan penting di lingkungan NU.

Secara khusus, konsep ini dikembangkan oleh Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) Nahdlatul Ulama (NU).

Hal itu diutarakan Ketua LKK Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang, Khasanah Ilmi, S.Pd. saat mengisi kajian Konsep Keluarga Maslahah di Studio Media Center an-Nahdlah (MCN) Gedung PCNU Jalan Alun-alun Timur 03 Lumajang, Selasa (31/10/2023).

“Dalam konsep keluarga maslahah, landasan keislaman ada Maqashidus Syari’ah (tujuan syariat/hukum) yang pasti ingin menjadikan keluarga yang bisa memberi manfaat untuk keluarganya sendiri dan keluarganya orang lain,” ucap Ketua LKK PCNU Lumajang itu.

BACA JUGA:   Warga Jambekumbu Pasrujambe Serbu Layanan Sejuta Umat LKKNU

Dirinya menambahkan, di kelompok terkecil kita punya individu, kalau individu ini adalah individu yang muslih-muslihah, maka ia akan melakukan kebaikan untuk dirinya sendiri dan menebar kebaikan untuk orang lain.

“Beda halnya dengan shalih-shalihah, karena ia hanya melakukan kebaikan untuk dirinya sendiri,” imbuh Ning Ilmi.

Ia juga menyampaikan, ketika ingin berdoa untuk anak-anak yang biasanya menggunakan shalih dan shalihah bisa diubah dengan muslih dan muslihah, hal itu lebih baik walaupun keduanya sama-sama baik.

“Karena ketika anak-anak kita yang mushlih-mushlihah ini sudah menyelesaikan urusan kebaikannya di dalam keluarganya, tentu dia akan memotivasi orang-orang sekitarnya untuk melakukan kebaikan,” pungkasnya.

 

Penulis: Selamet Angguniawan