NU-LUMAJANG.OR.ID, Senduro. Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Desa Argosari Kecamatan Senduro ngepam atau jaga bersama Pecalang di acara akhirussanah Madrasah Diniyah (Madin) Riyadul Jannah Dusun Gedok Desa Argosari Kecamatan Senduro Lumajang, Ahad (20/02/2022).
Kecamatan Senduro memang dikenal sebagai daerah multi agama dan multi etnis. Disana terdapat Pure yang dituakan oleh umat Hindu yakni Mandhara Giri Semeru Agung yang setiap tahunnya ramai dikunjungi umat Hindu dari berbagai daerah. Bahkan Desa Argosari tercatat mayoritas disana dihuni oleh Umat Hindu.
Para Pecalang yang memakai udeng khas, tampak akrab bersama beberapa Banser dengan seragam lengkap saat menjaga acara tersebut. Abdil Ghofur, salah satu anggota Banser Argosari menuturkan, hal semacam ini sudah terjalin lama sejak terbentuknya Banser di Argosari.
“Sejak Banser ada disini dua tahun lalu, sejak itulah kami berinisiatif di setiap acara keagamaan baik Islam dan Hindu selalu berkoordinasi dengan Pak Dukun dan Pak Mangku yang selanjutnya disetujui oleh Kepala Desa Argosari untuk menjaga dan menertibkan. Ini sebagai rasa toleransi terhadapa sesama,” jelas Ghofur.
Dengan komitmen tersebut, menurut Ghofur hubungan baik dengan non Muslim terutama Umat Hindu disana dapat terjaga dengan baik. Bahkan respon masyarakat sangat baik dengan adanya kerukunan antar Banser dan Pecalang ini.
“Setiap tahun jika Umat Hindu ada Hari Raya Nyepi, Banser diminta bantuan pengamanan, dan sebaliknya jika Umat Islam di Argosari ada kegiatan, Pak Kampung selalu mengundang pecalang untuk berjaga guna menjaga kerukunan,” imbuhnya.
Ia menambahakan, disetiap kesempatan berkumpul bersama Pecalang, Banser selalu berbincang-bincang bagaimana seharusnya tradisi ini bisa tetap terjaga dan rasa saling menghargai antar sesama bisa terus tumbuh.
“Alhamdulillah kita selalu solid, Banser dan Pecalang saling berkomitmen menjaga kesatuan dan persatuan untuk keamanan dan buat kepentingan bersama,” tandasnya.