NU-LUMAJANG.OR.ID – Lumajang, KH. Fanandri Abdussalam memberikan sebuah pemaparan tentang mendigdayakan NU sebagai rencana Visi PCNU dalam acara Konfercab di Pondok Pesantren Darun Najah Petahunan Sumbersuko, pada Sabtu (17/12/22).
KH. Fanandri Abdussalam memapatkan, setelah bergerak mandiri dan berdaya, maka poin ketiga yang kami tawarkan dalam visi adalah digdaya.
“Hal ini sejalan dengan tema yang dicanangkan PBNU dalam menyambut 1 abad NU yakni mendigdayakan NU menjemput abad kedua menuju kebangkitan baru,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, istilah digdaya bermakna tidak terkalahkan, arti lain digdaya adalah sakti. Dengan kosa kata yang berbeda digdaya itu kebal, dalam dunia kesehatan kebal itu imun.
“Mendigdayakan NU berarti meningkatkan stamina NU dalam memasuki abad kedua perjalanan khidmatnya menuju kebangkitan baru,” tuturnya.
Abah Fanandri melanjutkan, agar stamina NU prima, maka NU harus sehat dan kuat, yakni sehat dan kuat jam’iyyahnya, sehat dan kuat jama’ahanya, sehat dan kuat akidhanya serta sehat dan kuat amaliyahnya.
“Stamina NU perlu diperhatikan, karena ini menjadi bekal NU dalam memjalani khidmatnya di abad yang kedua yang ragam problematikanya berbeda dibanding seratus tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Ia memaparkan fakta bahwa saat ini manusia tengah berada di post tras era, dimana orang sibuk membenarkan keyakinannya, bukannya sibuk meyakini kebenaran.
“Orang tidak sibuk mencari kebenaran, tapi asyik mencari pembenaran. Orang awam pun jadi sulit membedakan antara kebenaran dengan pembenaran,” ungpanya.
Abah Fanandri mengatakan, di zaman yang sudah penuh dengan diskrupsi ini pengarusutamaan beradaban menjadi isu strategis yang patut mendapatkan atensi sembari terus berdoa semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan kepada jalan kebenaran dan kebaikan.
“Sehingga NU tetap mampu menegakkan panji-panji Islam yang rahmatan lil ‘alamin, mampu menjadi tiang pancang NKRI dan hadir dengan membawa kemaslahatan bagi manusia di seluruh negeri,” pungkasnya.