Tutup Usia, Inilah Profil dan Perjuangan KH Mahrus Ali

oleh -dibaca 9547 orang

NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Kabar duka atas meninggalnya Pengasuh Pondok Pesantren Al Islah Pulosari, KH Mahrus Ali membuat Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) kehilangan sosok Kiai Kharismatik.

KH Mahrus Ali yang juga Mustasyar PCNU Lumajang itu dikenal sebagai ulama yang memiliki kedalaman ilmu (alim), sederhana dan memiliki dedikasi dalam dakwah islam Ahlussunnah wal Jamaah.

“Beliau (KH Mahrus Ali) adalah sosok yang alim, teduh dan perjuangannya luar biasa,” ungkap Sekretaris PCNU Lumajang, Dr. Ahmad Ihwanul Muttaqin.

Lalu bagaimana sebenarnya Profil KH Machrus Ali dan Arah Perjuangan KH Mahrus Ali?

Profil KH Mahrus Ali berikut Rekam Jejak Perjuangannya di NU.

Pengasuh PP Al Islah Pulosari, KH Mahrus Ali dilahirkan di Dusun Tempolong, Desa Tanjungsari, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo pada 2 Mei 1964.

KH Mahrus Ali merupakan putra sulung dari lima bersaudara dari pasangan Bahruddin bin H Hasyim dan Hadits bin Jaelani.

Sejak kecil, KH Mahrus Ali sudah akrab dengan dunia pendidikan Islam, karena sudah terbiasa belajar dan ngaji kepada Ayah dan Ibu yang memiliki Lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah di tempat kelahirannya.

BACA JUGA:   Kiai Hanif Sesalkan Tersebarnya Berita Hoaks Hasil Keputusan Bahtsul Masail Musker

Kemudian, KH Mahrus Ali terdaftar sebagai santri di Pondok Pesantren Salafiyah, Pasuruan. Di pondok inilah, KH Mahrus Ali mulai mendalami ilmu agama dengan berguru langsung ke KH Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar (Mbah Hamid Pasuruan).

Selepas belajar di Pasuruan, KH Mahrus Ali mempersunting Nyai Hj Indana Zulfa yang merupakan putri Kiai Nasibi pendiri PP Al Islah Pulosari Lumajang sekitar tahun 1989.

Sejak saat itulah, KH Mahrus Ali mulai aktif mengasuh PP Al Islah sembari mengabdi di Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU).

Sebagaimana dikutip dari Disertasi UIN Khas Jember dengan judul “Kepemimpinan Spiritual KH Mahrus Ali Pengasuh PP Al Islah Pulosari Citrodiwangsan Lumajang” yang ditulis KH Ach Syaiho dijelaskan jika KH Mahrus Ali aktif di NU dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Lumajang sekitar tahun 1990-an.

Loyalitas KH Mahrus Ali pada NU, membuatnya terpilih sebagai Ketua Robithah Ma’ahidil Islamiyah (RMI) PCNU Lumajang pada tahun Masa Khidmat 2002-2007.

BACA JUGA:   Hadiri Persiapan Pelantikan Bersama Ranting NU di Jatiroto, Inilah Pesan Kiai Husni

Tak sampai disitu, KH Mahrus Ali kemudian aktif sebagai salah satu Wakil Ro’is Syuriah PCNU Lumajang untuk 3 kepengurusan secara berturut turut sejak tahun 2007 – 2022.

Kemudian, untuk kepengurusan PCNU Lumajang masa Khidmat 2023-2028 KH Mahrus Ali dipercaya untuk menjadi salah satu Wakil Mustasyar PCNU Lumajang.

Bahkan, KH Mahrus Ali juga dipercaya menjadi Ketua Majelis Syuriyah Masjid Agung KH Anas Mahfudz Lumajang.

“KH Mahrus Ali merupakan sosok ulama yang baik, dan sederhana namun memiliki dedikasi tinggi dalam mengabdi di NU,” ungkap Dr. KH Ach Syaiho, M.Pd.I yang juga wakil Rais Syuriyah PCNU Lumajang saat dikonfirmasi nu-lumajang.or.id.

Tak hanya mengajar santri di PP Al Islah Pulosari, KH Mahrus Ali juga aktif menjadi pendakwah di berbagai kegiatan NU, kegiatan pemerintah hingga acara masyarakat.

“Pendidikan sudah barang tentu menjadi jalan perjuangannya, termasuk juga masih sering mengisi kegiatan pengajian di masjid hingga acara hajatan masyarakat,” tambahnya.

BACA JUGA:   Gus Robith: Berkat Isra' Mi'raj Umat Islam Harus Bahagia

Hal senada juga diungkapkan sanak tetangga KH Mahrus Ali, di Kawasan Pulosari, Kelurahan Citrodiwangsan, Lumajang.

KH Mahrus Ali dikenal sebagai tokoh yang mengayomi masyarakat dari berbagai latar belakang.

Sehingga tidak jarang, KH Machrus Ali bersilaturahmi layaknya warga biasa ke rumah tetangga di sekitar PP Al Islah Pulosari tempat KH Mahrus Ali tinggal.

“Dulu saat KH Machrul Ali masih sehat, sering silaturrahmi ke rumah kami, bahkan juga hadir saat diundang di acara hajatan warga,” ungkap Rifqi Danwanus, salah satu tetangga KH Machrus Ali.

Kepulangan KH Mahrus Ali untuk selamanya, membuat banyak kalangan merasa kehilangan sosok kiai kharismatik yang juga sebagai pengayom masyarakat dalam kebaikan.

KH Mahrus Ali dikabarkan meninggal dunia di usia 60 tahun di Rumah Sakit Islam (RSI) Lumajang sekira pukul 18.15 WIB dan akan dimakamkan pada besok harinya, Kamis 11 Januari 2024 pada pukul 09.00 WIB.