NU-LUMAJANG.OR.ID, Candipuro. Ratusan warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru mulai mengungsi sejak Jum’at, (07/07/2023) kemarin malam dan hingga hari ini pengungsi terus bertambah mencapai 556 jiwa.
Data yang berhasil dihimpun nu-lumajang.or.id, bertambahnya jumlah pengungsi lantaran banyaknya warga yang memiliki tempat tinggal di sekitaran Daerah Aliran Sungai (DAS) lahar Gunung Semeru.
Kondisi itu sangat menghawatirkan keselamatan warga, sehingga pemerintah Kabupaten Lumajang dan relawan kebencanaan melakukan evakuasi terhadap warga terdampak.
“Sementara relawan NU Peduli PCNU Lumajang terfokus mengefakuasi barang barang milik warga terdampak,” kata Ahmad Ali Su’ud, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang saat dikonfirmasi, Sabtu (08/07/2023).
Sebelumnya, Pemkab Lumajang telah menetapkan status masa tanggap darurat bencana selama 14 hari sejak tanggal 7-21 Juli 2023.
Data terbaru yang berhasil dihimpun hingga hari ini, total jumlah pengungsian tersebar di 12 titik, yaitu Balai Desa Jarit, Balai Desa Besuk, Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Tambahrejo, Dusun Kampung Baru Sumberwuluh, Ponpes Nurul Salam Jarit, Rumah Komunitas Wani Gosong Jarit, Rumah Warga di Tempursari, Balai Desa Pronojiwo, Balai Desa Nguter, dan Balai Desa Pasrujambe.