Nahdlatul Ulama (NU), sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di dunia, tidak hanya memainkan peran penting dalam kehidupan beragama dan sosial di Indonesia, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam percaturan perdamaian global.
NU, dengan warisan panjangnya dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi, toleransi, dan keadilan sosial, telah menjadi kekuatan moral yang berpengaruh dalam mempromosikan Islam yang damai dan inklusif.
Di tengah meningkatnya ketegangan global, konflik lintas agama, dan radikalisasi di berbagai belahan dunia, NU berdiri teguh dengan menawarkan perspektif Islam yang mengedepankan dialog, keharmonisan, dan perdamaian.
Dalam konteks ini, peran NU tidak hanya terbatas pada wacana lokal, tetapi meluas hingga ke ranah internasional, dimana NU aktif terlibat dalam diplomasi perdamaian, pendidikan, dan gerakan kemanusiaan lintas batas negara.
Dengan demikian, NU tidak hanya menjadi pelopor dalam menjaga keharmonisan di Indonesia, tetapi juga membawa misi besar Islam rahmatan lil alamin untuk mewujudkan perdamaian dunia yang berkelanjutan.
Dengan mengedepankan semangat toleransi dan inklusivitas, NU menampilkan wajah Islam yang menentang kekerasan dan ekstremisme, serta mendukung dialog dan kerjasama antarperadaban.
Tulisan ini akan menggali lebih dalam tentang posisi dan peran strategis NU dalam upaya menciptakan perdamaian dunia, serta bagaimana organisasi ini terus memberikan kontribusi positif dalam menghadapi tantangan global.
Nahdlatul Ulama (NU) memiliki posisi dan peran penting dalam upaya perdamaian dunia, khususnya melalui pendekatan keagamaan, sosial, dan diplomatik. Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU secara konsisten mengedepankan prinsip-prinsip Islam moderat (wasatiyyah) yang menekankan pada toleransi, inklusivitas, dan dialog lintas agama.
Berikut adalah beberapa aspek utama dari peran dan posisi NU dalam perdamaian dunia:
1. Promosi Islam Rahmatan lil Alamin
NU mengajarkan Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam, dengan prinsip-prinsip kemanusiaan universal yang mencakup perdamaian, keadilan, dan persaudaraan. Hal ini berperan dalam mempromosikan narasi Islam yang damai di tingkat global, melawan ekstremisme dan radikalisme.
2. Diplomasi Internasional
NU terlibat dalam diplomasi internasional dengan menghadiri berbagai forum perdamaian, baik di tingkat regional maupun global. Para pemimpin NU, seperti ketua PBNU, sering kali memimpin dialog antar agama dan budaya, membangun jembatan antara kelompok yang berbeda.
3. Jaringan Global NU
NU memiliki jaringan global, termasuk di negara-negara Barat, yang aktif mempromosikan perdamaian dan keadilan sosial. Jaringan ini sering kali bekerja sama dengan organisasi internasional, seperti PBB, dalam inisiatif perdamaian, HAM, dan penyelesaian konflik.
4. Penekanan pada Pendidikan Perdamaian
NU mempromosikan pendidikan yang menekankan pada nilai-nilai perdamaian dan toleransi melalui pesantren dan institusi pendidikan lainnya. Upaya ini mendukung terciptanya generasi yang sadar akan pentingnya perdamaian dan kerukunan.
5. Gerakan Sosial dan Kemanusiaan
NU melalui badan otonomnya seperti Lembaga Kemaslahatan Umat (LKNU) dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI NU), aktif dalam misi-misi kemanusiaan di daerah konflik dan bencana, menunjukkan kepedulian terhadap kemanusiaan tanpa memandang suku, agama, atau bangsa.
6. Konferensi Islam Nusantara
Gagasan Islam Nusantara yang diperkenalkan NU menegaskan bahwa Islam dapat bersinergi dengan budaya lokal, memberikan contoh bagaimana Islam dan nilai-nilai lokal dapat bersatu untuk menciptakan harmoni dan perdamaian.
Melalui nilai-nilai tersebut, NU terus berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia, baik melalui inisiatif akar rumput maupun diplomasi internasional.
Sebagai organisasi Islam yang mengedepankan nilai-nilai perdamaian, moderasi, dan toleransi, Nahdlatul Ulama telah membuktikan peran strategisnya di kancah global. Dengan mempromosikan Islam rahmatan lil alamin, NU tidak hanya menjaga keharmonisan di Indonesia, tetapi juga aktif terlibat dalam menciptakan perdamaian dunia.
Melalui diplomasi, pendidikan, dan gerakan kemanusiaan, NU terus menjadi suara bagi Islam yang damai, menjembatani perbedaan, dan membangun dunia yang lebih harmonis dan adil.
Ditulis Oleh: Dr. Abdul Wadud Nafis, LC., MEI, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Kiai Syarifuddin Wonorejo Lumajang
Daftar Pustaka
1. Wahid, Abdurrahman. Islamku, Islam Anda, Islam Kita: Agama Masyarakat Negara Demokrasi. Jakarta: The Wahid Institute, 2006.
2. Bush, Robin. Nahdlatul Ulama and the Struggle for Power within Islam and Politics in Indonesia. Singapore: ISEAS Publishing, 2009.
3. van Bruinessen, Martin. NU: Tradisi, Relasi-relasi Kuasa, Pencarian Wacana Baru. Yogyakarta: LKiS, 1994.
4. Fealy, Greg, and McGregor, Katharine (Eds.). Nahdlatul Ulama: Historical and Cultural Perspectives. Monash University Press, 1997.