Menanamkan Nilai-Nilai Aswaja pada Anak Usia Dini

oleh -dibaca 137 orang
Ilustrasi

Masa kanak-kanak adalah periode emas dalam pembentukan karakter dan pemahaman spiritual seorang anak. Di sinilah pondasi yang kuat dibangun untuk membentuk kepribadian yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berbudi luhur. Salah satu aspek penting dalam proses pendidikan ini adalah menanamkan nilai-nilai Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah), yang merupakan ajaran Islam moderat dan toleran, pada anak usia dini.

Menanamkan nilai-nilai Aswaja pada usia dini bukan sekadar transfer pengetahuan agama, tetapi juga proses pembentukan karakter yang menyeluruh. Ini adalah perjalanan mengarahkan anak untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam yang penuh dengan akhlak mulia, kasih sayang, dan saling menghormati. Pendidikan ini harus dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan, penuh kasih, dan konsisten.

Dalam upaya ini, kita memanfaatkan kekuatan cerita, teladan dari orang tua, dan kegiatan keagamaan yang menyenangkan untuk menyentuh hati dan pikiran anak. Setiap interaksi dan pengalaman menjadi kesempatan emas untuk membimbing mereka agar tumbuh menjadi individu yang tidak hanya memahami agama, tetapi juga menjadikannya sebagai landasan dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:   Potret Kepemimpinan dan Kepribadian Thoriqul Haq, Portofolio Kader PMII Paripurna

Dengan strategi yang tepat, nilai-nilai Aswaja akan tertanam dengan kuat dalam diri anak, mempersiapkan mereka untuk menjadi generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan sosial.
Menanamkan nilai-nilai Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah) pada anak usia dini dapat dilakukan melalui berbagai strategi yang menggabungkan pendidikan formal dan informal. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan:

1. Pendidikan Karakter Sejak Dini: Mengintegrasikan nilai-nilai Aswaja dalam pendidikan karakter sehari-hari anak. Ajaran seperti akhlak mulia, adab, dan etika dalam berinteraksi bisa diterapkan melalui contoh dan pembelajaran.

2. Pengajaran melalui Cerita dan Kisah: Menggunakan cerita-cerita yang mengandung nilai-nilai Aswaja. Misalnya, kisah-kisah nabi, sahabat, dan tokoh Islam yang menunjukkan sifat-sifat mulia.

3. Pembiasaan Amalan Sunnah: Mengajarkan amalan sunnah dalam kehidupan sehari-hari, seperti shalat, doa, dan zikir. Membiasakan anak untuk melaksanakan ibadah dengan penuh pengertian dan kesadaran.

BACA JUGA:   Peran Strategis Pondok Pesantren Lestarikan Ajaran Aswaja 

4. Lingkungan Keluarga: Menjadi teladan yang baik di lingkungan keluarga. Orang tua dan anggota keluarga lainnya harus menunjukkan nilai-nilai Aswaja dalam perilaku dan interaksi mereka sehari-hari.

5. Kegiatan Keagamaan: Mengikutsertakan anak dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian, kelas agama, dan kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh komunitas Aswaja.

6. Pendekatan Positif dan Konsisten: Menggunakan pendekatan yang positif dan konsisten dalam mengajarkan nilai-nilai. Memberikan pujian dan penghargaan ketika anak menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Aswaja.

7. Menggunakan Media Pendidikan: Memanfaatkan buku, video, dan media lainnya yang mengajarkan nilai-nilai Aswaja dengan cara yang menarik dan sesuai usia anak.

8. Pendidikan Moral dan Sosial: Mengajarkan nilai-nilai moral dan sosial seperti toleransi, kejujuran, dan saling menghormati sesuai dengan prinsip-prinsip Aswaja.

Dengan strategi-strategi ini, diharapkan nilai-nilai Aswaja dapat tertanam dengan baik pada anak usia dini, membentuk kepribadian mereka sesuai dengan ajaran Islam yang moderat dan toleran.

BACA JUGA:   Romadlona apa Romadloni? Inilah Cara Melafalkan Niat Puasa Ramadhan

Menanamkan nilai-nilai Aswaja pada anak usia dini adalah investasi berharga untuk masa depan mereka dan masyarakat. Dengan pendekatan yang penuh kasih dan konsisten, kita tidak hanya membentuk pribadi yang berakhlak mulia, tetapi juga menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan kehidupan dengan keyakinan dan kearifan. Mari bersama-sama membimbing anak-anak kita menuju masa depan yang penuh keberkahan dan keharmonisan.

 

Ditulis oleh: Dr. Abdul Wadud Nafis, Lc., M.E.I

 

Daftar Pustaka
1. Fadly, M. H. (2021). Pendidikan Karakter Anak dalam Islam. PT. Sinar Abadi.

2. Zaini, A. (2019). Ahlussunnah Wal Jamaah: Prinsip dan Ajaran. Pustaka Al-Kautsar.

3. Aisyah, U. M. (2020). Membentuk Karakter Anak: Perspektif Islam. Bina Insani.

4. Ahmad, F. (2018). Panduan Pendidikan Islam untuk Anak Usia Dini. Erlangga.

5. Nurjanah, S. (2022). Islam dan Pendidikan Anak: Konsep dan Praktik. LKiS.