NU-LUMAJANG.OR.ID, Jakarta. Dengan gagasan progam JEMPOL (Jaringan Edukasi Moderasi Beragama dan Pendidikan Orang Lintas Usia) semenjak tahun 2021 silam, perjuangan Ahmad Daviq Zain di ajang Penyuluh Agama Islam (PAI) Award 2023 Tingkat Nasional berbuah manis.
Pasalnya, Penyuluh Agama Islam asal Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang ini, berhasil menyebet gelar juara 1 kategori kesehatan masyarakat.
Penobatan gelar ini dilakukan dalam rangkaian penganugerahan Award PAI 2023 yang diserahkan langsung oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas di Hotel El Royal Kelapa Gading, Jakarta, Senin-Rabu (07-09/08/2023).
Daviq juga menjadi salah satu dari 3 penyuluh perwakilan Jawa Timur yang berhasil meraih peringkat 1 tingkat nasional di ajang Award PAI 2023 ini, bahkan Jawa Timur dinobatkan sebagai juara umum dalam ajang ini.
Tak mudah bagi pria asal Lumajang ini untuk bisa menjadi yang terbaik karena harus melewati beberapa tahapan, mulai dari kabupaten, provinsi hingga nasional.
Saat berhasil tembus ke tahapan seleksi tingkat nasional, dia juga harus bersaing dengan penyuluh-penyuluh pilihan dan terbaik dari beberapa provinsi lainnya.
Namun dengan kerja keras dan didukung keberhasilannya merintis serta menerapkan program Jempol dengan menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Lumajang yang mempunyai program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), penghargaan PAI Award akhirnya bisa diraih.
“Di tingkat Nasional ini pesertanya sangat luar biasa dengan membawa inovasi program yang keren, bahkan ada yang menciptakan aplikasi untuk berdakwah,” ujar Daviq.
Keberhasilan pria lulusan S1 Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong ini, tentu turut membawa nama baik serta mengangkat citra Kantor Kemenag Lumajang dan juga Kantor Kemenag Provinsi Jawa Timur.
Diakui pria yang juga Sekretaris Lembaga Ta’lif wan Nasr (LTN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang ini, dalam ajang PAI Award seleksi yang harus dilalui sangat ketat dengan aturan yang juga ketat.
“Semuanya luar biasa, namun kami berusaha saat presentasi menyajikan proses komplit seperti hasil lengkap disertai dengan data dan grafik juga, inovasi programnya, penguasaan materi dan ketepatan waktu juga sebisa mungkin saya latih, dan Alhamdulillah bisa dinilai baik oleh dewan juri,” ungkapnya.
Ia bersyukur bisa mengikuti ajang ini hingga tingkat nasional, hadiah atau penghargaan yang ia dapat bukanlah tujuan utama.
Dirinya beralasan, pengalaman dan ilmu yang didapat jauh lebih penting dan lebih berharga untuk dijadikan pedoman menebar kemanfaatan kedepannya.
“Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dan membantu terutama Kemenag Lumajang, KUA Yosowilangun, pembina penyuluh yang membimbing kami dan juga teman-teman LTN NU Lumajang yang membantu pembuatan video dan pemberitaan,” pungkasnya saat di wawancarai tim nu.lumajang.or-id, Kamis (10/08/2023).