Ketum PBNU Sebut Keberkahan Kiai NU Bukti Mulianya Silsilah

oleh -dibaca 2217 orang

NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di media sosial mengenai silsilah para kiai-kiai NU yang mengundang pro dan kontra dari para netizen. Mengenai hal itu, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyinggungnya saat hadir di pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang, Ahad (30/04/2023).

Gus Yahya mengatakan, jika ada yang mempertanyakan silsilah para kiai dan pendiri NU, maka tidak perlu terpancing emosi. Gus Yahya beralasan catatan silsilah para kiai tidaklah menjadi masalah terutama bagi Nahdliyin, karena kemuliaan silsilah para kiai NU terbukti dengan keberkahan yang tercatat dalam sejarah perjuangan para Kiai mengurus umat.

BACA JUGA:   Inilah Shalawat Ilmi Karya Syaikhona Kholil Bangkalan

“Saya ajak semua Nahdliyyin untuk meyakini hal ini karena para Muassis NU, para pemimpin NU, yaitu para ulama-ulama kita, para Kiai-kiai kita ini bukan hanya pewaris ajaran, bukan hanya pewaris dari semangat nilai-nilai dari Rasulullah, beliau-beliau adalah pewaris dari nutfah nubuwwah (titisan kenabian) ini keyakinan kita,” tegas Gus Yahya.

Gus Yahya menjelaskan, bagaimana mungkin sebuah organisasi NU yang didirikan 100 lalu yang hanya terdiri dari beberapa orang saja tiba-tiba sekarang sudah diikuti 59,2% dari seluruh penduduk muslim Indonesia atau sekitar 140 juta jiwa. Hal ini jelas menurut Gus Yahya tidak mungkin jika tidak ada barokah dari Atsar (peninggalan) kenabian.

“Dan atsar nubuwwah itu yang paling kuat barokahnya pasti nutfah nubuwwah itu sendiri, kita meyakini semua itu, walaupun tidak ada dokumen silsilah karena kita sendiri merasakan barokahnya sejak dulu. Kita yakin dalam diri Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab Hasbullah, Kiai Bisri Samsuri, Kiai Ridwan Abdullah, Kiai As’ad Samsul Arifin dan kiai-kiai kita semuanya ada nutfah nubuwwah,” imbuhnya.

BACA JUGA:   Innalillahi wa Innailaihi Raji'un, Kiai Bulqin Wakil Rais PCNU Lumajang Meninggal Dunia

Keyakinan seperti inilah toriqoh NU ungkap Gus Yahya, yang membuat NU tahan di tengah gelombang sejarah apapun hingga satu abad ini, barokah ini yang menjadi andalan sebagai wasilah sebagai syafaat bagi Nahdliyin untuk menapaki jalan yang bisa jadi lebih berat di masa depan.

“Rumus ini harap diingat-ingat, NU kalau butuh apa-apa mustahil tidak ada, karena barokah Atsar Nubuwwah itu maka Nahdlatul ulama ini kalau butuh apa-apa pasti ada kalau tidak ada berarti tidak butuh, karena kalau butuh pasti ada, karena NU adalah Atsarun nubuwwah, jam’iyah ini adalah jejak dari Nubuwwah Rasulullah SAW،” pungkasnya.