NU-LUMAJANG.OR.ID, Jakarta. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan bahwa Muslimat adalah kunci negara kuat.
Hal tersebut disampaikan saat Ketum PBNU memberikan sambutan pada acara Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-78 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Sabtu (20/01/2024).
Ketum PBNU mengatakan bahwa Muslimat NU didirikan pada tahun 1946, yaitu 20 tahun setelah didirkannya organisasi Nahdlatul Ulama.
“Namun jauh sebelum itu, pada tahun 1938 para Muassis NU telah memberikan panggung bagi ibu-ibu NU ketika mempersilahkan Nyai Siti Saroh dan Nyai Juwarisih untuk naik berpidato di depan para Kiai peserta Mukatamar Munas Banten,” jelasnya.
Menurutnya hal tersebut berarti bahwa Muassis Nahdlatul Ulama berpikir dan merancang untuk penguatan ibu-ibu Nahdlatul Ulama, karena NU didirikan dengan cita-cita peradaban.
“Demi kuatnya NKRI, demi terangkatnya martabat NKRI di tengah-tengah bangsa, demi cita-cita peradaban NU, ibu-ibu Muslimat siap untuk bergerak dan berjuang bersama menopang kejayaan bangsa dan negara,” papar Gus Yahya.
Ketum PBNU itu juga mendeklarasikan sebuah jargon ‘Muslimat Kuat, Indonesia Kuat’ sebanyak tiga kali sehingga menggugah semangat para Muslimat yang hadir dalam perayaan Harlah Muslimat ke-78 itu.
“Selamat ulang tahun yang ke-78 untuk Muslimat Nahdlatul Ulama, selamat mensyukuri dan merayakan ulang tahun ke-101 Nahdlatul Ulama,” tutupnya.