Ibadah yang paling didambakan oleh semua umat Islam adalah bisa menunaikan ibadah haji ke baitullah, ibadah haji adalah penyempurna dari rukun-rukun Islam yang ada lima, setelah syahadat, shalat, puasa, zakat, kemudian haji bagi yang mampu.
Ibadah yang dilaksanakan oleh umat muslim setiap awal bulan Dzulhijjah ini, tentunya memiliki perbedaan dengan ibadah lainnya, karena tidak hanya memerlukan kesiapan fisik, namun juga kesiapan materi, ilmu, dan spiritual.
Dengan demikian, Allah SWT mewajibkan ibadah yang satu ini hanya kepada orang-orang yang benar-benar siap dengan memiliki bekal yang cukup dan keadaan mental yang sehat, terhitung sejak ia berangkat hingga pulang.
Kewajiban rukun Islam yang kelima ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Alah swt berfirman:
وَللَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya, “Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam”. (QS Ali ‘Imran [3]: 97).
Perlu diketahui, bahwasannya terdapat beberapa amalan-amalan dan doa-doa penting sebelum berangkat haji, agar ibadahnya menjadi ibadah yang benar-benar sempurna.
Dilansir dari NU Online, Hujjatul Islam Abu Hamid al-Ghazali (wafat 505 H) dalam salah satu karya monumentalnya mengatakan bahwa amalan-amalan yang bisa dilakukan oleh jamaah haji sebelum berangkat menuju Makkah sangat banyak jumlahnya. Di antaranya, yaitu:
1. Tobat
Amalan pertama yang dianjurkan bagi jamaah haji sebelum berangkat adalah tobat kepada Allah, dengan memohon ampunan atas segala dosa-dosanya, kemudian mengembalikan semua hak-hak orang lain yang pernah diperoleh dari mereka, seperti membayar hutang dan mengembalikan barang pinjaman dan lainnya, menyediakan nafkah bagi setiap orang yang menjadi tanggungjawabnya, membawa harta halal yang bisa dijadikan bekal sejak berangkat hingga pulangnya, dan bersedekah sebelum berangkat menunaikan ibadah haji.
2. Shalat Sunnah Dua Rakaat dan Doa
Amalan kedua yang dianjurkan bagi jamaah haji adalah shalat dua rakaat ketika hendak berangkat. Tata caranya adalah sebagaimana shalat sunnah pada umumnya. Hanya saja, pada rakaat pertama membaca surat Al-Kafirun setelah membaca surat Al-Fatihah, dan membaca surat Al-Ikhlas di rakaat kedua setelah surat Al-Fatihah. Setelah shalat ini selesai, maka membaca doa berikut:
اللهم أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَأَنْتَ الْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ وَالْمَالِ وَالْوَلَدِ وَالْأَصْحَابِ اِحْفَظْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ كُلِّ آفَةٍ وَعَاهَةٍ اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي مَسِيْرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَطْوَى لَنَا الْأَرْضَ وَتُهَوِّنَ عَلَيْنَا السَّفَرَ وَأَنْ تَرْزُقَنَا فِي سَفَرِنَا سَلَامَةَ الْبَدَنِ وَالدِّيْنِ وَالْمَالِ وَتُبَلِّغَنَا حَجَّ بَيْتِكَ وَزِيَارَةَ قَبْرِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Artinya, “Ya Allah, Engkau adalah kawan dalam perjalanan dan Engkau adalah penjaga keluarga, harta, anak, dan teman, selamatkan kami dan mereka dari setiap petaka dan penyakit. Ya Allah, dalam perjalanan ini kami memohon kepada-Mu kebaikan, ketakwaan, dan amal yang Engkau ridhai. Ya Allah, dekatkan dan mudahkanlah perjalanan ini untuk kami. Anugerahkan pada kami dalam perjalanan ini keselamatan badan, agama, harta, serta sampaikanlah kami untuk menunaikan haji ke rumah-Mu dan menziarahi makam Nabi-Mu Muhammad saw.
Kemudian setelah selesai membaca doa ini, dan keluar hingga sampai pada pintu rumah sebelum melangkah keluar, maka dianjurkan membaca doa berikut:
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلاَ حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ أَعُوْذُ بِاللهِ رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضِلَّ أَوْ أَذِلَّ أَوْ أُذِلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزِلَّ أَوْ أَظْلَمَ أَوْ أُظْلِمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ اللهم إِنِّي لَمْ أَخْرُجْ أَشِرًا وَلاَ بَطَرًا وَلاَ رِيَاءً وَلاَ سُمْعَةً بَلْ خَرَجْتُ اتِّقَاءَ سَخَطِكَ وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِكَ وَقَضَاء فَرْضِكَ وَاتِّبَاعَ سُنَّةِ نَبِيِّكَ وَشَوْقًا إِلَى لِقَائِكَ
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan selain dengan pertolongan Allah. Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kesesatan dan yang menyesatkan, dari hina dan dihinakan, dari tergelincir dan yang digelincirkan, dari perbuatan zalim dan dizalimi, atau dari kebodohan dan memperbodoh. Ya Allah, aku keluar bukan untuk kejelekan, tidak pula terburu-buru, tidak karena ingin dipuji dan pamer, tapi aku keluar untuk menjauhi amarah-Mu dan mengharap ridha-Mu, dan untuk menunaikan kewajiban-Mu, mengikuti sunnah Nabi-Mu, dan karena kerinduan ingin bertemu dengan-Mu.”
Setelah selesai membaca doa tersebut, dan sudah mulai melangkah keluar untuk meninggalkan rumah, maka dianjurkan membaca doa berikut:
للهم بِكَ انْتَشَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَبِكَ اعْتَصَمْتُ وَإِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ اللهم أَنْتَ ثِقَتِي وَأَنْتَ رَجَائِيْ فَاكْفِنِيْ مَا أَهَمَّنِيْ وَمَا لاَ أَهْتَمُ بِهِ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ عَزَّ جَارُكَ وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ اللهم زَوِّدْنِيْ التَّقْوَى وَاغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ وَوَجَّهْنِيْ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا تَوَجَّهْتُ
Artinya, “Ya Allah, bersama-Mu aku pergi, kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku berpegang teguh, dan untuk-Mu aku mengarahkan diriku. Ya Allah, Engkau adalah kepercayaanku, dan Engkau adalah harapanku, cukuplah apa yang penting bagiku, dan (juga) apa yang tidak aku angap penting, dan Engkau lebih mengetahui daripada aku tentang hal ini. Sungguh mulia perlindungan-Mu, dan agung pujian kepada-Mu, tiada Tuhan selain Engkau. Ya Allah, tambahkanlah ketakwaan padaku, ampunilah dosaku, dan arahkan aku ke jalan kebaikan , kemana pun aku menuju.”
3. Membaca Doa ketika Hendak Menaiki Kendaraan
Amalan yang dianjurkan selanjutnya adalah ketika hendak menaiki kendaraan. Dalam hal ini, orang-orang yang hendak menunaikan ibadah haji dianjurkan untuk membaca doa berikut:
بِسْمِ اللَّهِ وَبِاللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، مَا شَاءَ اللَّهُ كَانَ، وَمَا لم يشاء لَمْ يَكُنْ، سُبْحَانَ اللَّهِ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ. اللهم إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيْ إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ كُلَّهُ إِلَيْكَ وَتَوَكَّلْتُ فِي جَمِيْعِ أُمُوْرِيْ عَلَيْكَ أَنْتَ حَسْبِيْ وَنِعْمَ الْوَكِيْل
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah, dengan (pertolongan) Allah, dan Allah Maha Besar. Aku berserah diri kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Mulia, dan Maha Agung. Apa yang Allah kehendaki, maka ia aka nada, dan apa yang tidak Dia kehendaki, maka tidak ada. Mahasuci Allah, yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah, sungguh aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, dan memasrahkan semua urusanku kepada-Mu, aku berserah kepada-Mu dalam semua urusanku, Engkau yang mencukupiku dan dan sebaik-baik pelindung.”
Selanjutnya, setelah sempurna menaiki kendaraan, maka dianjurkan untuk membaca tasbih dan doa berikut:
سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Artinya, “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar.” Bacaan tasbih ini dibaca sebanyak tiga kali, kemudian membaca doa berikut:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ اللهم أَنْتَ الْحَامِلُ عَلَى الظَّهْرِ وَأَنْتَ الْمُسْتَعَانُ عَلىَ الْأُمُوْرِ
Artinya, “Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami. Ya Allah, Engkau adalah Zat yang menanggung punggung, dan Engkaulah yang diminta pertolongan atas semua urusan.”
4. Shalat Dua Rakaat dan Membaca Doa ketika Sampai
Sebagaimana dianjurkan shalat sunnah dua rakaat ketika hendak berangkat menunaikan ibadah haji, maka ketika sampai pada tempat tujuan pun juga dianjurkan untuk shalat sunnah dua rakaat sebagaimana shalat sunnah ketika hendak berangkat, kemudian membaca doa berikut:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِى لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ، وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Artinya, “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak dapat dijangkau orang yang baik dan yang jahat dari keburukan semua makhluk.”
Demikian penjelasan lengkap Imam al-Ghazali dalam kitab karyanya, Ihya Ulumiddin, cetakan Beirut: Darul Ma’rifah, juz 1, halaman 247, perihal amalan-amalan yang dianjurkan sebelum berangkat haji hingga sampai ke tanah haram Makkah. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.