NU-LUMAJANG.OR.ID, Sumbersuko.Tidak salah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) disebut Tentara Nahdlatul Ulama (TNU). Karena Banser selalu taat dan siap menjalankan perintah atasannya untuk menjaga Kiai dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Namun ada cerita unik saat acara Konferensi Cabang (Konfercab) NU Lumajang yang diadakan Sabtu-Ahad (17-18/12/2022) kemarin di Pondok Pesantren Darun Najah Desa Petahunan Sumbersuko Lumajang.
Ratusan Banser yang disebar untuk menjaga keamanan gerbang utama satu-satunya menuju tempat Konfercab dan tempat parkir peserta, betul-betul full time 24 jam menjaga itu semua dengan ketat dan sangat baik. Sehingga jika ada peserta yang ingin masuk gerbang dan parkir disana tidak menggunakan ID Card maka otomatis dilarang oleh pasukan Banser.
Saat para Banser menjaga parkiran Konfercab. H Jamaluddin, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang yang datang ke tempat Konfercab menaiki motor, hendak langsung memarkirkan kendaraannya langsung distop dan dilarang parkir oleh Banser.
Uniknya para Banser, kadang mereka ada juga yang tidak tahu wajah ketua PCNU-nya. Untung saja, Salah satu panitia perencana acara, Akhmed Salahuddin melihat kejadian itu, dan langsung mengatakan kepada Banser, bahwa itu adalah ketua PCNU.
“Ya mereka langsung senyum senyum malu setelah saya bilangin begitu, dan mempersilahkan parkir ketua,” kata Akhmed.
Kejadian serupa juga dialami KH Zaky Barizi, adik KH Khozin Barizi Pengasuh Pon Pes Darun Najah ini pernah juga dilarang masuk gerbang, gara- gara tidak memakai ID Card dan tidak mengenal beliau.
“Sambil saya pakai ID Card saya jawab, aku iki tuan rumah rek, iki loh ebleke All Acces (saya ini tuan rumah mas, inil loh ID Card All Acces),” Cerita Kiai Zaky.
“Top strateginya, yang dipasang di pintu jaga adalah junior-junior yang belum kenal siapapun, entah kiai entah gus, entah ustad siapa saja pokoknya masuk arena konfercab harus pakai ID Card barcode,” puji Kiai Zaky.