Inilah Alasan Wajibnya Niat di Malam Hari dalam Puasa Wajib

oleh -dibaca 1167 orang

Seiring berjalannya waktu, bulan yang kita nantikan segera tiba yakni bulan Ramadhan dan umat Islam mempunyai kewajiban untuk berpuasa.

Dasar kewajiban tersebut disebutkan dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 183 dan hadits Nabi Muhammad SAW tentang rukun Islam.

Pelaksanaannya mulai terbitnya fajar shadiq (waktu subuh) sampai terbenamnya matahari (waktu maghrib), diawali dengan niat pada malam hari dan menjauhi segala hal yang membatalkannya.

Niat untuk berpuasa dilakukan tidak sama seperti dalam ibadah lainnya, misalnya shalat. Untuk shalat, kita dianjurkan berniat persis sebelum melaksanakannya atau hampir bersamaan waktunya dengan ketika memulai.

Namun untuk berpuasa, kita diharuskan melakukan niat berpuasa di malam hari dan bukan di saat kita memulai puasa saat masuknya waktu subuh.

BACA JUGA:   Suntik dan Infus di Bulan Ramadhan, Batalkah Puasanya?

فَيَجِبُ اقْتِرَانُهَا بِفِعْلِ الشَّيْءِ الْمَنْوِيِّ إلَّا فِى الصَّوْمِ فَلَا يَجِبُ فِيْهِ الْاِقْتِرَانُ بَلْ لَوْ فَرَضَ وَأَوْقَعَ النِّيَّةَ فِيْهِ مُقَارِنَةً لِلْفَجْرِ لَمْ يَصِحَّ لِوُجُوبِ التَّبْيِيْتِ فِى الْفَرْضِ

Artinya: Menggabungkan niat dengan perbuatan adalah wajib kecuali dalam hal puasa. Dalam puasa hal itu tidak wajib bahkan kalaupun niat puasa Ramadhan dilakukan bersamaan dengan munculnya fajar maka hukumnya tidak sah sebab tidak memenuhi syarat tabyitun niyyah (menginapkan niat). (Lihat kitab Tuhfatul Muhtaj Syarah al-Minhaj, Juz 2, halaman 341 karya Imam Ibnu Hajar al-Haitami).

Selain itu, Syekh Sulaiman al-Bujairimi dalam Hasyiyah al-Bujairimi ala al-Khotib, Juz 6, halaman 424 juga menjelaskan:

وٓيُشْتَرَطُ لِفَرْضِ الصَّوْمِ مِنْ رَمَضَانَ اَوْ غَيْرِهِ كَقَضَاءٍ اَوْ نَذْرِ التّبْيِيْتُ وَهُوَ اِيْقَاعُ النِّيَّةِ لَيْلًا لِقَوْلِهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ النِّيَّةَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ” وَلَا بُدَّ مِنَ التَّبْيِيْتِ لِكُلِّ يَوْمٍ لِظَاهِرِ الْخَبَرِ

BACA JUGA:   Inilah Waktu Pelaksanaan Takbir Idul Adha, Lengkap dengan Lafalnya

Artinya: Syarat melaksanakan puasa fardhu Ramadhan atau lainnya seperti puasa qadha atau nadzar untuk tabyit (menjatuhkan niat di malam hari), yakni melakukan niat pada malam hari sebagaimana sabda Rasulullah SAW: ‘Barang siapa tidak berniat puasa sebelum fajar (malam hari), maka dianggap tidak berpuasa.

Oleh karena itu, niat berpuasa harus dilakukan setiap hari berdasar pada redaksi dzahir hadits tersebut.

Semoga kita mendapat kemudahan dalam melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan tahun ini dan dapat lebih baik dari sebelumnya. Wallâhu a’lam bisshawab

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.