NU-LUMAJANG.OR.ID, Klakah. Gus Robith Abdillah Al Hadi menjelaskan bahwa tanda-tanda penghuni surga itu ada 2 (dua), yaitu seseorang yang raut wajahnya terpancar kebahagiaan dan mempunyai kunci surga untuk masuk ke dalamnya.
Hal itu disampaikan cucu Kiai Hamid Pasuruan tersebut saat mengisi pengajian dalam rangka Haflatul Imtihan ke 7 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Anwarul Hasan Desa Sumberwringin Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang, Jumat (01/03/2024).
“Raut wajah yang terpancar kebahagiaan itu ialah mudah tersenyum saat bertemu dan bertegur sapa dengan orang-orang sekitarnya, inilah yang membuat kita mempunyai tanda-tanda penghuni surga,” ungkap Ketua Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang tersebut.
Gus Robith melanjutkan, kunci surga ialah kalimat tahlil la ilaha illallah, seseorang yang istiqamah membaca kalimat tersebut, maka akan dipermudah masuk ke dalam surga.
“Cuma, walaupun kita sudah mempunyai kedua-duanya, di surga itu ada sebuah pengumuman yaitu orang yang tidak bersih tidak boleh masuk, agar kita bisa masuk maka kita harus bersih terlebih dahulu,” imbuhnya.
Lebih lanjut dirinya menuturkan, cara membersihkan orang-orang yang akan masuk surga, orang tersebut terlebih dahulu dimasukkan ke dalam neraka agar dirinya bersih dari perbuatan-perbuatan dosa.
“Nah, ketika berada di neraka lamanya itu tergantung dari seberapa kotornya diri kita, apabila kita sangat kotor maka di neraka akan semakin lama, tapi apabila kita hanya sedikit kotor maka di neraka tinggal sekejap saja,” tuturnya.
Setelah itu ia mengatakan, salah satu cara agar terhindar dari siksa neraka yaitu membersihkan hati dari hal-hal yang berkaitan dengan dosa saat hidup di dunia.
“Cara membersihkan hati itu cukup mudah, kita bisa membersihkan hati dengan cara istiqamah menghadiri majelis taklim, istiqamah beribadah kepada Allah SWT, istiqamah bershalawat kepada Nabi SAW dan ibadah-ibadah lainnya,” tambahnya.
Terakhir ia menambahkan bahwa orang tua juga mempunyai tanggung jawab terhadap anak-anaknya agar hatinya bersih dari perbuatan dosa dengan cara mendidiknya belajar Al-Qur’an serta belajar ilmu-ilmu lainnya.
“Jadi, orang yang menempuh jalan untuk menimba ilmu itulah yang akan terhindar dari siksaan-Nya dan dimasukkan ke dalam surga-Nya, hal demikian setara dengan sabdanya Rasulullah SAW,” pungkasnya.