RMINU Diharapkan Menjadi Konsolidator Kemandirian Pondok Pesantren

oleh -dibaca 2817 orang

NU-LUMAJANG.OR.ID, Yosowilangun. Eksistensi Rabithah Ma’ahad Islamiyah Nadhatul Ulama (RMINU) atau yang bisa diartikan Persatuan Pondok Pesantren (Ponpes) berbasis NU diharapkan bisa menjadi konsolidator kemandirian pondok pesantren NU di daerahnya masing-masing, terutama di Kecamatan Yosowilangun ini.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Yosowilangun Muhammad Hannan saat sambutan dalam giat rutin anjangsana RMINU Yosowilangun sekaligus musyawarah antar Kepala Madrasah Diniyyah (Madin) se-Kecamatan Yosowilangun di aula Pondok Pesantren Ulil Albab Wotgalih, Sabtu (20/05/2023).

“Menilik sejarahnya, memang RMINU dibentuk tiada lain agar menjadi konsolidator antar pondok pesantren, sekiranya pondok pesantren itu bisa mandiri dan program-programnya bisa lebih baik kedepannya,” jelas Hannan.

BACA JUGA:   Ribuan Santri Madin di Lumajang Lalaran Nadzom Aqidatul Awam Diiringi Musik Tradisional

Demikian pula dengan Madrasah Dinyah, dengan jangkauan dari RMINU diharapkan mempunyai metodologi pembelajaran yang efisien dan modern.

“Selain metodologi, para ustadz dan ustadzah harus lebih profesional dalam mengajar, sehingga target pembelajaran dicapai dengan maksimal,” ujarnya.

Sementara itu, Ahmad Faisol Ketua RMINU Kecamatan Yosowilangun menegaskan, kolabarasi pesantren atau Madin dengan pemerintah adalah suatu keniscayaan, sehingga legalitasnya perlu diperhatikan.

“Kami sudah melakukan pendataan dan pendampingan pondok pesantren dan Madin di Kecamatan Yosowilangun. Maka dari itu, data-data per lembaga yang masih belum rampung mohon untuk segera diselesaikan dan dicetak,” ujar Faisol.

Ia juga menyampaikan rasa syukurnya atas kemauan dan kehadiran seluruh kepala Madin pada acara kali ini, ia berharap dengan ini bisa semakin kompak.

BACA JUGA:   Peduli Yatim, Madin Nurul Huda Kunir Gelar Santunan

“Untuk bergandengan tangan dan bersama-sama dalam memajukan Madin,” pungkasnya.