Sukseskan GSM, JQHNU Lumajang Adakan Diklat Metode Tartila Bil Qolam

oleh -dibaca 3687 orang
Sukseskan GSM, JQHNU Lumajang Adakan Diklat Metode Tartila Bil Qolam
Para peserta Diklat Metode Tartila Bil Qolam saat mendengarkan pemaparan dari tutor

NU-LUMAJANG.OR.ID, Tempeh. Lembaga Pengembangan Pembinaan Pendidikan dan Pembelajaran Al Quran (LP4Q) Pimpinan Cabang (PC) Jam’iyyah Qurra wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Lumajang mengadakan Pendidikan dan pelatihan Kilat (Diklat) cara cepat membaca dan menulis Al Quran metode Tartila bil Qolam, Rabu-Kamis (05-06/07/2023).

Diklat yang dipusatkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 01 Kecamatan Tempeh Lumajang ini sebagai tindak lanjut ketentuan atau ketetapan Pemerintah Kabupaten Lumajang terkait adanya Gerakan Sekolah Mengaji (GSM) di Sekolah Dasar Negeri (SD) dan SMP.

Ketua LP4Q JQHNU Lumajang, Widhi Susanto mengatakan, metode Tartila bil Qolam merupakan metode belajar Al-Qur’an yang dibentuk oleh para ulama dan sudah diakui dan direkomendasikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

BACA JUGA:   Gandeng JQHNU, SMAN 1 Lumajang Gelar MHQ 5 Juz Tingkat SMP

“Pembentukan metode ini bertujuan untuk menjadi pelengkap tata cara dalam metode belajar Al-Qur’an yang ringkas dan mudah, lebih-lebih dalam mensukseskan GSM di SD dan SMP,” tutur pria yang juga Wakil Ketua PC JQHNU Lumajang ini.

Maka, pesan Widhi, hendaknya pelatihan ini hendaknya dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan niat mencari ilmu, karena semakin tinggi ilmu yang dimiliki seseorang, maka akan nampak masih banyak kekurangan yang harus dipelajari.

“Sehingga tidak akan mudah menyalahkan orang lain, karena semakin banyak ilmunya maka akan bertambah kedewasaan dan wawasannya. Selain itu, sifat tawaduknya semakin bertambah, tidak mudah marah, murah senyum dan lapang dada,” ujarnya.

Diketahui, pelatihan ini merupakan yang ke-26 kalinya dan diikuti kurang lebih 80 peserta untuk dilatih membaca dan menulis Al-Qur’an, peserta juga mendapat fasilitas berupa empat jilid buku metode Tartila bil Qolam.

BACA JUGA:   JQHNU Lumajang: Ngaji itu Penting, Bukan yang Penting Ngaji

Ia berharap dengan pelatihan tersebut, peserta dapat mengamalkan ilmu yang didapatkannya, baik di SD, SMP maupun di TPQ tempat tinggal masing-masing.

“Semoga dengan program GSM ini, sekolah yang terkesan hanya dengan pelajaran umumnya menjadi serasa pesantren,” pungkasnya.

Usai pelatihan ini, para peserta yang sudah lulus dalam tashih akan diamanahi untuk mengajar cara baca dan tulis Al Quran di beberapa SMP yang ada di Lumajang.