Kembangkan Ekonomi Berdampak Sosial dan Lingkungan, Rofiul Ulum Raih Juara 1 Wirausaha Muda Mandiri

oleh -dibaca 1457 orang

NU-LUMAJANG.OR.ID, Jakarta. Muhammad Rofi’ul Ulum (32 tahun), Kader NU asal Senduro Lumajang berhasil dinobatkan sebagai juara 1 di ajang Wirausaha Muda Mandiri yang diadakan Bank Mandiri kategori penggerak ekonomi masyarakat dan berdampak sosial dan lingkungan, Jumat (19/01/2024).

Penobatan juara yang dipusatkan di Kantor Mandiri University Tunjungan Plaza Surabaya ini sebelumnya diawali dengan Finalis tahapan Bootcam selama 7 hari di lokasi yang sama dan diikuti 20 peserta finalis yang terpilih.

“Tujuh hari itu kegiatannya mentoring, visiting bisnis besar dan pitching baru terakhir penghargaan, dari total 8291 pendaftar yang lolos 400 besar nasional, setelah itu panitia melakukan vistasi ke lokasi usaha dan baru dipilih 20 besar nasional,” ungkap pria yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (LAZIS) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang ini.

BACA JUGA:   Kepala Kemenag Lumajang Sebut Penyuluh Agama Sekarang Harus Multifungsi

Pria yang biasa disapa Rofi’ ini mengelola limbah kayu dan mengembangkannya menjadi wirausaha sejak tahun 2019 karena terdorong banyaknya limbah kayu dari pabrik sekitar rumahnya yang terbuang percuma bahkan sedikit banyak mengganggu lingkungan sehingga ia berinisiatif mengelolanya menjadi barang yang bernilai jual.

“Bisa mengurangi limbah pabrik kayu lapis yang selama ini terbuang dan mengganggu lingkungan, hari ini sudah bisa diolah menjadi barang setengah jadi yang bernilai,” ungkapnya saat dikonfirmasi nu-lumajang.or.id, Ahad (21/01/2024).

Dirinya yang juga anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lumajang ini, kini mempunyai 150 titik produksi bisnisnya yang tersebar di beberapa desa sekitar dengan 180 karyawan yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, bahkan omsetnya kini mencapai kurang lebih 450 juta.

BACA JUGA:   Gus Darwis: Pengurus NU Harus Jadi Pelayan Nahdliyin

“Alhamdulillah, bisa mengurangi pengangguran ibu-ibu rumah tangga di Lumajang, karena mereka bisa berkegiatan produktif dan bisa meraup penghasilan setara UMR, dan bisa dikerjakan tanpa menggangu kegiatan dan kewajiban sebagai ibu rumah tangga,” ujarnya.

Dengan bisnis ini, ia mengaku setiap bulan dirinya bisa menghasilkan laba 15 sampai 30 juta melihat hasil produksi, tapi ia menilai yang terpenting dari bisnisnya adalah bisa berdampak terhadap lingkungan dan sosial selain kepada diri sendiri.

“Ibu-ibu perharinya rata-rata dapat menghasilkan 70 ribu, jika satu bulan bisa dapat 2 juta lebih,” imbuhnya.

Berkat bisnis yang ia tekuni, banyak penghargaan yang ia raih, tahun lalu ia berhasil meraih juara 1 di gelaran Santripreneur 2022 kategori industri, perdagangan dan jasa, bahkan tahun di tahun 2023 kemarin ia meraih penghargaan Sosiopreneur terbaik di Jawa Timur.

BACA JUGA:   Mengapa NU Harus Bantu Korban Bencana? Inilah Penjelasan Kiai Marzuki

“Ini semua sebagai motivasi untuk seluruh kader NU khususnya saya pribadi, untuk bisa berwirausaha dan menjadi pengusaha yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Ia berharap dengan banyaknya penghargaan yang ia raih, usahanya bisa semakin besar agar bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat dan bisa membantu ekonomi masyarakat.

Dan secara khusus ia berpesan kepada kader-kader muda NU untuk berani berwirausaha.

“Jangan pernah takut untuk berwirausaha karena wirausaha itu sebenarnya bisa membawa kita lebih baik, jadi lakukan saja dimulai dari yang kecil-kecil nanti lama-lama akan besar,” pungkasnya.