Keistimewaan Bulan Muharram dalam Tafsir al-Jalalain

oleh -dibaca 3727 orang

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam sistem kalender Hijriah atau penanggalan Islam. Dengan begitu, tahun baru dalam Islam ditandai dengan masuknya bulan Muharram.

Secara historis, bulan Muharram memiliki banyak keistimewaan, di antaranya ialah dilipatkan pahala dalam beribadah dan bulan yang mustajab. Keistimewaan-keistimewaan tersebut dapat menjadi momen untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjalankan amalan-amalan yang dianjurkan di dalamnya.

Menariknya, dalam penanggalan Islam, Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur’an ada dua belas bulan dan empat di antaranya masuk kategori bulan yang mulia. Dari keempat bulan tersebut, salah satunya adalah bulan Muharram.

Mengapa ada empat bulan yang diistimewakan dan apa larangan dalam bulan mulia ini?

Dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

BACA JUGA:   Silaturrahim Saat Lebaran, Inilah 10 Keutamaannya

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram…” (QS At-Taubah : 36).

Dalam penggalan ayat di atas, Allah SWT menjelaskan ada 12 bulan dalam setahun dan empat bulan di antaranya adalah bulan mulia. Namun, Allah SWT tidak menyebutkan secara rinci nama dari empat bulan tersebut.

Berangkat dari ayat Al-Qur’an tersebut, para ulama dari kalangan ahli tafsir memberikan titik terang setelah melakukan penelitian dalam memahami teks Al-Qur’an dan hadits. Mereka menegaskan, empat bulan mulia yang dimaksud dalam firman Allah SWT tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Keempat bulan ini memiliki keistimewaan yang berbeda dibandingkan bulan-bulan lainnya.

BACA JUGA:   Singgung Tradisi Neloni, Kepala SMKN Klakah Jelaskan Soal Tirakat Orang Tua untuk Anak

Bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah swt dalam Al-Quran tentunya memiliki alasan untuk diistimewakan. Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab Tafsir al-Jalalain mengatakan bahwa di dalam bulan mulia tersebut tidak diperkenankan untuk berperang, menyakiti diri sendiri, dan akan berlipatnya dosa ketika melakukan maksiat di bulan-bulan tersebut. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab tafsirnya berikut:

﴿اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ﴾ المعتد بها للسنة ﴿عِندَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ﴾ اللوح المحفوظ ﴿يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ﴾ أي الشهور ﴿اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ﴾ محرمة ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب ﴿ذٰلِكَ﴾ أي تحريمها ﴿الدِّيْنُ الْقَيِّمُ﴾ المستقيم ﴿فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ﴾ أي الأشهر الحرم ﴿أنْفُسَكُمْ﴾ بالمعاصي فإنها فيها أعظم وزرا وقيل في الأشهر كلها ﴿وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَآفَّةً﴾ جميعا في كل الشهور ﴿كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَآفَّةً وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ﴾ بالعون والنصر

BACA JUGA:   KH Satuyar Mufid: Al-Qur'an adalah Panduan Hidup Bagi Manusia

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan dalam setahun adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di dalam kitabnya, di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram, (yaitu) bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan-bulan itu, yakni bulan-bulan haram, dengan berbuat dosa, karena dosa-dosa itu lebih besar (dosanya) daripada bulan-bulan yang lain, dan perangilah orang-orang musyrik itu semuanya, pada bulan-bulan yang lain, sebagaimana mereka juga memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa, dengan memberikan pertolongan dan kemenangan.”