NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Ibadah puasa Ramadhan sangatlah berbeda dengan ibadah lainnya yang pahalanya sudah ternilai untuk dirinya sendiri, sedangkan ibadah puasa Ramadhan ialah untuk Allah dan Allah sendiri yang akan membalasnya.
Seseorang yang tidak siap menghadapi bulan Ramadhan, maka akan mengakibatkan dirinya melakukan hal yang negatif. Sebab, berpuasa membutuhkan keikhlasan yang penuh dari orang-orang yang melakukannya.
Hal itu Dr. H. Achmad Syaikho, S.Ag., MA jelaskan saat mengisi ‘KURMA (Kajian Keutamaan Ramadhan)’ di Studio Media Center an-Nahdlah (MCN) Gedung PCNU Jalan Alun-alun Timur 03 Lumajang, Selasa (12/03/2024).
“Tetapi dibalik itu, tidak sedikit di bulan Ramadhan membawa orang-orang yang tidak siap menghadapi bulan Ramadhan sehingga mudah membangun pencitraan hanya karena ingin dilihat sebagai orang baik,” ungkapnya.
Dirinya melanjutkan, di bulan Ramadhan banyak orang-orang yang melakukan kebaikan, sedekah misalnya. Sedekah itu baik, akan tetapi jika dibalik sedekah itu diselimuti hal yang negatif (pencitraan), maka sedekahnya menjadi kurang bermanfaat dan tidak akan mendapatkan pahala.
“Begitu juga dengan emosi, orang yang tidak siap menghadapi Ramadhan maka emosinya tidak akan terkontrol dengan baik, bisa jadi karena sembako mahal,” imbuhnya.
Emosi yang tidak terkontrol itu, menurutnya, bisa menyebabkan seseorang berbuat hal-hal yang negatif dan merugikan orang lain seperti menipu, mencuri, membegal dan sebagainya.
“Hal seperti ini betul-betul harus kita kendalikan agar perubahan kondisi dan situasi yang dimaksudkan oleh Allah untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda ini dapat disikapi dengan positif dan strategi-strategi supaya kita mendapatkan apa yang Allah janjikan,” tambahnya.
Terakhir ia menyampaikan bahwa di momen yang luar biasa ini sekiranya tidak ada kerugian, baik kerugian untuk diri sendiri maupun merugikan orang lain. Semua kebaikan diganjar dengan berlipat ganda, tapi untuk hal-hal keburukan tidak sedemikian rupa sebab Rahmat Allah yang luar biasa.
“Jadi, di bulan Ramadhan yang penuh dengan pahala sekaligus berlipat ganda ini, ibadah-ibadah kita harus betul-betul dimaksimalkan di dalamnya,” pungkasnya.