Film Hati Suhita: Perjodohan di Kalangan Pesantren, Inilah 7 Fakta Menarik dan Sinopsisnya

oleh -dibaca 6007 orang

Film nuansa romansa “Hati Suhita” yang berlatar belakang pondok pesantren berhasil menghipnotis banyak orang sehingga berbondong-bondong menuju bioskop untuk menyaksikannya.

Film yang diadaptasi dari novel karangan Khilma Anis alias Ning Khilma dengan judul yang sama ini mengisahkan tentang perjodohan yang terjadi di sebuah pesantren.

Dalam film ini menceritakan kisah seorang santriwati bernama Alina Suhita (Nadya Arina) yang menikah lantaran dijodohkan.

Bahkan, perjodohan tersebut sudah direncanakan oleh kedua orang tuanya sejak ia masih kecil.

Akhirnya, Alina Suhita (Nadya Arina) resmi menjadi istri sah Gus Birru (Omar Daniel), yang merupakan pewaris pesantren Al-Anwar.

Abah (David Chalik) dan Ummik (Desy Ratnasari) sebagai orang tua Gus Birru percaya bahwa Alina adalah pilihan menantu yang tepat lantaran kemampuannya dalam manajemen dan kecerdasan untuk mengelola pesantren miliknya.

Gus Birru pun terpaksa menerima perjodohan tersebut, namun pasca menikah ia tak pernah sekali pun menyentuh Alina Suhita, bahkan mengaku tak mencintainya.

Laki-laki tersebut secara terang-terangan menyukai perempuan lain bernama Ratna Rengganis (Anggika Bolsterli).

Film ini menampilkan konflik pernikahan atas dasar perjodohan yang penuh haru dan menguras emosi penonton.

Untuk kamu yang tertarik menontonnya, kali ini nu.lumajang.or.id telah sajikan fakta dan sinopsis film Hati Suhita yang disutradarai oleh Archie Hekagery di bawah naungan rumah produksi Starvision tentang perjodohan di pesantren, yuk disimak!

7 Fakta Menarik Film Hati Suhita:

1. Nadya Arina menjadi istri sah Omar Daniel

Dalam film ini akan menampilkan banyak adegan antara Omar Daniel (Gus Birru) dan Nadya Arina (Alina Suhita) sebagai sepasang suami istri.

BACA JUGA:   Ketua PCNU Lumajang Apresiasi Gelaran Sholawat Peringatan Harlah NU ke-101 di Klakah

Pernikahan mereka terjadi karena suatu perjodohan dari orangtua masing-masing.

Orangtua Gus Birru memilih Alina Suhita sebagai menantu yang tepat karena kemampuan perempuan tersebut dalam manajemen dan kecerdasannya untuk mengelola pesantren.

Sedangkan Gus Biru seorang aktifis pergerakan mahasiswa yang memilih menyibukkan diri dengan kegiatan pergerakan dan kafenya.

Pernikahanpun digelar, akan tetapi semua itu hanyalah keterpaksaan yang diterima Gus Biru untuk menenangkan hati orang tuanya.

2. Menggambarkan kisah pernikahan lantaran perjodohan paksa

Film ini menyajikan gambaran kehidupan pernikahan Gus Birru dan Alina Suhita setelah sah menjadi suami istri.

Pasalnya, pernikahan mereka terjadi atas dasar perjodohan paksa, terlebih Gus Birru yang mengaku kasihan kepada orang tuanya.

Lebih-lebih Gus Biru selaku suami sah Alina Suhita secara terang-terangan mengungkapkan tidak bisa menggauli Alina Suhita karena sama sekali tidak mencintainya.

3. Menghadirkan sosok Ratna Rengganis sebagai tambatan hati Gus Birru

Selain mengakui kalau tak mencintai sang istri, Gus Birru juga mengakui sudah memiliki tambatan hati lain yakni Ratna Rengganis yang diperankan oleh Anggika Bolsterli.

Pernikahannya menjadi penyesalan tersendiri bagi Gus Birru.

Ia bersikeras mengejar Ratna dan mengakui belum bersentuhan sama sekali dengan Alina Suhita.

4. Diadopsi dari novel karya Ning Khilma

Film Hati Suhita ini diangkat dari novel best seller karya Khilma Anis alias Ning Khilma dengan judul yang sama.

Ceritanya memikat dan terasa sangat dekat, lantaran sang penulis, Ning Khilma, memang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan Pesantren.

Chand Parwez selaku produser film Hati Suhita mengaku tertarik untuk mengangkat kisah dalam novel tersebut menjadi film.

BACA JUGA:   Menyongsong 1 Abad NU, Gedung NU Center MWCNU Senduro Akhirnya Diresmikan

Begitu pula Ning Khilma juga mempercayakan novelnya kepada Starvision karena ia yakin rumah produksi tersebut akan membuat film yang baik.

5. Berisi tentang gambaran kritis kepribadian wanita

Selain hal-hal di atas, salah satu hal yang paling mendominasi, yaitu ceritanya berisi tentang gambaran kritis dari kepribadian seorang wanita.

Para penonton akan diperlihatkan tentang kedudukan perempuan dalam struktur masyarakat Indonesia.

Di dalam film ini, tergambar pribadi wanita yang sangat kuat dan tegar menghadapi segala macam cobaan yang datang.

Bahkan di dalam novelnya sendiri, stereotip perempuan yang dianggap sebagai makhluk lemah, tidak memiliki kecerdasan, dan cenderung pasif seakan dibongkar.

Justru perempuan dalam novel tersebut digambarkan sebagai sosok cerdas dan memiliki kepribadian kuat.

Hal tersebut akan terlihat pada dua tokoh perempuan yang mendominasi cerita yakni Alina Suhita dan Ratna Rengganis.

Maka dari itu, banyak sekali yang berbicara kalau wanita harus sekali menonton film berjudul Hati Suhita ini.

6. Proses syuting memakan waktu sekitar 50 hari di 9 kota

Karena mengejar kesembilan kota tersebut, maka proses syuting pun memakan waktu kurang lebih 50 hari.

Pasalnya di dalam novelnya juga menceritakan tentang latar tempatnya sangat spesifik.

Maka dari itu, film ini juga harus mendatangi tempat-tempatnya.

Adapun kota-kota yang mereka datangi adalah Jakarta, Bogor, Kediri, Ponorogo, Waduk Trenggalek, Salatiga, Kudus, Klaten dan Jogja.

7. Film dimainkan artis-artis professional

Di dalam film Hati Suhita ini, menampilkan banyak sekali pemain-pemain yang sudah tak diragukan lagi bakat aktingnya, karena sebuah cerita akan bisa tersampaikan dengan baik jika pemain yang memainkan karakternya ini bisa mendalami ceritanya dengan sangat baik pula.

BACA JUGA:   Respon PCNU Lumajang dalam Menyikapi PPKM Darurat

Sosok orang tua Gus Birru diperankan oleh pemain senior yang cukup ternama.

Mereka adalah Desy Ratnasari sebagai mama Gus Birru dan David Chalik sebagai sang papa.

Selain itu, ada sosok Mbah Kung yang diperankan oleh Slamet Rahardjo.

Beberapa aktor dan aktris muda yang berperan dalam film Hati Suhita adalah Devina Aureel, Tanta Ginting, Ibrahim Risyad, hingga Wafda Saifan.

Sinopsis Film Hati Suhita

Hati Suhita menceritakan tentang kisah seorang santriwati bernama Alina Suhita (Nadya Arina) yang menikah karena dijodohkan.

Perjodohan tersebut sudah direncanakan oleh kedua orang tuanya sejak ia masih kecil.

Alina Suhita hendak dijodohkan dengan seseorang bernama Gus Birru (Omar Daniel), yang merupakan pewaris pesantren Al-Anwar.

Abah (David Chalik) dan Ummik (Desy Ratnasari) sebagai orang tua Gus Birru percaya pada Alina untuk menjadi menantunya.

Mereka menganggap Alina adalah pilihan menantu yang tepat lantaran kemampuannya dalam manajemen dan kecerdasan untuk mengelola pesantren miliknya.

Gus Birru pun terpaksa menerima perjodohan tersebut, namun pasca menikah ia tak pernah sekali pun menyentuh Alina Suhita, bahkan mengaku tak mencintainya.

Laki-laki tersebut secara terang-terangan menyukai perempuan lain bernama Ratna Rengganis (Anggika Bolsterli).

Kira-kira bagaimana selanjutnya hubungan pernikahan mereka?

Untuk kamu yang penasaran dengan perjalanan Alina Suhita, film Hati Suhita sudah tayang di bioskop sejak 25 Mei 2023 kemaren. Buruan yang masih belum nonton.