Banyak amalan kemuliaan yang terkandung di Bulan Rajab yang harus umat muslim amalkan, Rajab merupakan salah satu bulan yang memiliki kemuliaan diantara bulan-bulan Hijriah, bulan Rajab juga merupakan bulan ke-7 dalam perhitungan kalender bulan (qamariyah).
Rajab merupakan bulan yang Allah dedikasikan sebagai bulan yang amat agung dan mulia. Kemuliaan yang telah Allah berikan pada Bulan Rajab ini, menganjurkan umat muslim harus senantiasa bisa mengambil manfaat dan kemuliaan di dalamnya.
Kemuliaan yang terdapat pada bulan Rajab sudah Allah tetapkan dalam Firman-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan haram.” (QS. At-Taubah: 36).
Sebagai bulan yang memiliki banyak kemuliaan, Bulan Rajab harus senantiasa diisi oleh kegiatan-kegiatan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sebagaiman dilansir NU Online, Berikut 3 amalan bulan Rajab yang bisa umat muslim amalkan:
1. Puasa Rajab
Puasa di Bulan Rajab merupakan ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Pasalnya, kita dianjurkan berpuasa sunnah pada bulan-bulan agung menurut agama sebagai keterangan Syekh Nawawi Banten dalam Kitab Nihayatuz-Zain.
Saat melaksanakan puasa Rajab, di malam harinya kita bisa melafalkan niat puasa Rajab sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah Swt.”
Orang yang ingin berpuasa sunnah Rajab di siang hari tetapi tidak sempat melafalkan niat dan berniat puasa di malam harinya boleh menyusul pelafalan niat dan memasang niat sunah puasa Rajab seketika itu juga.
Memang untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Berikut ini lafal niat puasa sunah Rajab di siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”
Terkait waktunya, puasa Rajab dapat dilakukan beberapa hari. Sedangkan harinya tidak ditentukan. Meskipun demikian, kita dapat berpuasa Rajab dengan memakai ketentuan hari-hari utama pada setiap bulan atau setiap pekan.
2. Salat Rajab
Dalam kitab Ihya ‘Ulumiddin, Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa shalat sunnah mutlak di bulan Rajab adalah mustahabbah (sunnah). Shalat sunah mutlak ini biasa dilakukan oleh orang saleh pada masanya.
Imam Ghazali menjelaskan bahwa seseorang yang berpuasa di hari Kamis dalam bulan Rajab, kemudian melakukan shalat sunnah sebanyak dua belas rakaat diantara waktu shalat Isya dan sepertiga malam, maka permohonannya akan dikabulkan.
Adapun tata cara melakukan shalat dua belas rakaat itu seperti shalat sunah pada umumnya, yaitu dilakukan dengan shalat dua rakaat dengan satu kali salam.
Bila shalat dua belas rakaat berarti terdapat enam kali salam. Setiap rakaat setelah membaca Surat Al-Fatihah, disunnahkan membaca Surat Al-Qadar sebanyak 3 kali dan Al-Ikhlas sebanyak 12 kali.
Setelah selesai shalat, kita dianjurkan membaca shalawat sebanyak 70 kali. Shalawat yang dibaca adalah allahumma shalli ‘ala Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala alihi.
Setelah membaca shalawat, kita dianjurkan sujud dengan membaca subbuhun quddusun rabbul malaikati war ruh sebanyak 70 kali.
Setelah selesai sujud, duduklah sejenak dengan membaca rabbighfir warham wa tajawaz ‘amma ta’lam innaka antal a’azzul akram sebanyak 70 kali.
Setelah itu, kembali sujud dengan membaca subbuhun quddusun rabbul malaikati war ruh sebanyak 70 kali.
Setelah selesai, mohonlah kepada Allah SWT atas hajat yang diinginkan.
3. Bersedekah
Bulan Rajab mengandung nilai-nilai luhur yang dapat diperoleh mereka yang berniat bersungguh-sungguh meraihnya. Meraih rahmat tanpa ada bala, meraih kemurahan Allah dan meraih kebaikannya yang tak akan pernah kering.
Sulthanul auliya Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menerangkan dalam kitabnya Al-Ghunyah bahwa kata Rajab terdiri dari 3 huruf ra’-jim-ba’. Masing-masing memiliki arti.
Ra’ mengandung nilai rahmatullah, jim mengandung nilai juudullah, dan ba’ mengandung nilai birrullah.
Umat Islam yang bersedekah di bulan Rajab akan mendapat pahala berlipat ganda sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Barangsiapa bersedekah di bulan Rajab, maka Allah SWT akan menjauhkannya dari api neraka sejauh jarak tempuh burung Gagak yang terbang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua. Menurut sebagian pendapat, umur burung Gagak mencapai 500 tahun.”