NU-LUMAJANG.OR.ID, Jember. Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PCNU Lumajang kembali menyalurkan bantuan kepada Pondok Pesantren Al Khoziny.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua LAZISNU PCNU Lumajang, Kurniadi Wakhid kepada Pengurus Wilayah (PW) LAZISNU Jawa Timur, dalam kegiatan kopdar pengurus amil yang digelar di Umbulsari, Jember.
Kurniadi Wakhid menjelaskan, penyaluran bantuan kali ini merupakan yang kedua kalinya diberikan oleh LAZISNU PCNU Lumajang melalui PW LAZISNU Jawa Jatim kepada Pesantren Al Khoziny.
Ia menyebut, hal tersebut merupakan wujud kepedulian dan sinergi warga Nahdliyin dalam mendukung keberlangsungan pendidikan pesantren.
“Alhamdulillah, hari telah menyerahkan donasi kepada PW LAZISNU Jatim untuk digunakan penanganan dan bantuan atas musibah pesantren Al-Khoziny,” lanjutnya saat dikonfirmasi nu-lumajang.or.id pada Rabu (12/11/2025).
Bantuan yang serahkan LAZISNU PXNU Lumajang jumlahnya mendapai Rp33.236.000,- dalam dua tahap. “Pertama kita yang datang ke surabaya, kedua kami serahkan saat kopdar di jember,” tambahnya.
Ia menambahkan, bantuan tersebut diharapkan dapat membantu kebutuhan operasional serta pembangunan sarana dan prasarana pesantren.
Selain itu, LAZISNU PCNU Lumajang berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan penerima manfaat dari program-program yang dijalankan, baik di bidang pendidikan, sosial, maupun pemberdayaan ekonomi umat.
Sementara itu, Ketua PW LAZISNU Jawa Timur, Afif Amrullah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi serta kerja sama seluruh pengurus LAZISNU kabupaten/kota, termasuk Lumajang, yang senantiasa aktif menyalurkan donasi umat.
“Terima kasih kepada seluruh pengurus LAZISNU se-Jawa Timur, khususnya PC LAZISNU Lumajang, serta para donatur yang telah mempercayakan amanah zakat, infaq, dan sedekahnya melalui lembaga resmi NU ini. Semoga Allah membalas dengan pahala berlipat ganda,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, LAZISNU PCNU Lumajang berharap dapat terus menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial di kalangan warga Nahdliyin, serta memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.










