JQHNU Lumajang: Ngaji itu Penting, Bukan yang Penting Ngaji

oleh -dibaca 1437 orang

 

NU-LUMAJANG.OR.ID, Rowokangkung. Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Jamiyyatul Qurra’ wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Lumajang, Widhi Susanto menjelaskan pentingnya mengaji Al-Qur’an dengan kaidah tajwid yabg benar, bukan ngaji asal-asalan atau yang penting ngaji.

Hal itu di dijelaskan pria yang juga Ketua Lembaga Pengembangan, Pendidikan, Pembinaan dan Pembelajaran Al Qur’an (LP4Q) metode Tartila saat Naharul Qur’an di kediaman salah satu pengurus LP4Q di Kecamatan Rowokangkung.

“Sebagai seorang pengajar Al Qur’an jangan berhenti untuk ngaji, karena ngaji itu penting bukan yang penting ngaji, semakin banyak yang kita ketahui maka disitulah juga banyak yang kita tidak ketahui,” ungkap pria asal Randuagung ini.

BACA JUGA:   Wisuda Tahfidz Kedua, Pesantren Miftahul Ulum Kunir Gelar Khotmil Qur'an 29 Majelis

Dirinya menyampaikan, manusia yang dipilih untuk belajar al Qur’an adalah sebaii-baikbga manusia walaupun bukan seorang Qari’ atau seorang Hafidz, minimal dirinya adalah seorang yang istiqomah dalam belajar Al Qur’an

“Apabila dia membaca Al Qur’an dengan baik dan benar maka dia adalah orang yang ditakdirkan Allah untuk menjaga kemurnian bacaan Al Qur’an,” pungkasnya.

 

 

 

Pewarta: Kirom

Editor: Sufyan