NU-LUMAJANG.OR.ID, Kedungjajang. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang, KH. Dr. Muhammad Darwis, M.Pd.I berikan materi Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) pada ratusan Mahasiswa Baru IAI Syarifuddin Lumajang saat acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan.
Selain makna Aswaja, Ketua PCNU yang kerap disebut Gus Darwis juga menjelaskan ruang lingkup Aswaja dalam penerapan kehidupan beragama bagi umat Islam, agar para Mahasiswa ini tak sekadar mengaku golongan Aswaja.
“Hal ini penting untuk diketahui oleh kalian, karena semua nantinya akan mengaku Aswaja, Wahabi pun akan mengaku Aswaja,” ujar Gus Darwis yang juga Wakil Rektor Bidang Hubungan Masyarakat dan
Kemahasiswaan IAI Syarifuddin, Kamis (31/08/2023).
Gus Darwis mengungkapkan, bahkan orang-orang muslim yang tidak Aswaja Nahdliyah, yang hanya berpaku pada Sabda Rasul, tanpa mengetahui Asbabul Wurud ataupun hanya belajar Al Quran tanpa mengetahui Asbabun Nuzul akan mengaku Aswaja juga.
“Maka dengan ini, Ulama Aswaja Nahdliyah menganalisa seluk beluk makna yang ada di dalam Al Quran maupun Hadist, dengan ilmu-ilmu tafsir tertentu,” lanjutnya.
Bahkan, ia juga memaparkan tentang posisi Ulama di Indonesia, yang tidak hanya memikirkan agama, namun juga keutuhan negara.
“Kedua hal tersebut, tidak dapat dipisahkan, sebab perpaduan kedua hal antara konsep Agama dan konsep Negara dapat membawa kemaslahatan terhadap bangsa Indonesia,” paparnya.
Gus Darwis menjelaskan, Ulama NU tidak membedakan posisi agama dan negara, karena sesunggunya Negara ini didirikan oleh para pejuang dan ulama, salah satunya Mbah Hasyim dan Mbah Wahid,
“Sehingga, meski berbeda agama tapi tetap bersatu dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika,” pungkasnya.