NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Bupati Lumajang, H Thoriqul Haq (Cak Thoriq) menegaskan, salah satu embrio (cikal bakal) adanya Kementerian Agama (Kemenag) adalah banyaknya madrasah-madrasah yang didirikan para kiai jauh sebelum kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Hal itu Cak Thoriq sampaikan saat didapuk sebagai inspektur upacara Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag ke-77 di Alun-alun Kabupaten Lumajang, Selasa (03/01/2023). Cak Thoriq mengatakan para Kiai dan sesepuh dulu sangat bekerja keras, menjadikan madrasah sebagai tempat mengkader putra bangsa.
“Salam hormat kami, hari ini melihat bapak ibu yang mengabdi di Kemenag, salam kepada seluruh orang tua yang telah dulu ada di madrasah, ngajar ngaji tulus ikhlas mengabdi di madrasah. Beliau adalah pejuang sejati melalui Kemenag,” ungkap Cak Thoriq dengan nada menggebu-gebu.
Fakta itu menurut Cak Thoriq tidak bisa dipungkiri dan harus disyukuri. Kader Madrasah dan seluruh elemen yang mengabdi dibawah naungan Kemenag harus bangga menjadi bagian dari Kemenag.
“Saya sering meyampaikan, saya dilahirkan dari keluarga Kemenag, saya produk Kemenag, saya produk Madrasah, dididik dan digembleng di madrasah, dan madraah adalah Kementrian Agama,” imbuh Cak Thoriq.
Lebih rinci Cak Thoriq mengaku, dirinya lulusan Madrasaha Ibtida’iyyah (MI) Nurul Islam Denok, setelah itu melanjutkan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Denanyar Jombang, sambil mondok disana.
“Dan melanjutkan di Madrsah Aliyah Negeri (MAN) 01 Malang. Artinya pendidikan yang saya jalani adalah produk Madrasah. Perlu saya sampaikan madrasah sudah ada sebelum Indonesia merdeka, mengajarkan dan mendidik masyakarat dan kader bangsa saat itu menjadi bagian kemerdekaan Indonesia,” tandasnya.