NU-LUMAJANG.OR.ID, Jatiroto. Jam’iyyatul Qurra’ Wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) bersama Lembaga Pengembagan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Lumajang menggelar pameran kaligrafi di lokasi digelarnya “Lumajang Mbiyen” 2022 yang dipusatkan di GSW Pabrik Gula (PG) Jatiroto, Desa Kalibito Lor, Jatiroto, Lumajang selama 3 hari, Jum’at- Ahad (23-25/12/2022).
Nilty Rohmah, salah satu pengurus JQHNU Lumajang bidang kaligrafi mengatakan, akan ada empat bidang kaligrafi yang dipamerkan, yang semuanya merupakan hasil karya terbaik peserta Musabaqah Tilawatul Qur’an (MTQ) 2022 yang digelar satu bulan yang lalu
“Diantaranya bidang Naskah, yang ini murni pakai tinta, ada hiasan mushaf yang memakai ornamen murni seperti hiasan halaman pertama di Mushaf Al-Qur’an, ada dekorasi, dan kaligrafi kontemporer yaitu kaligrafi semi lukis, sangat bagus,” jelas Nilty.
Selain dipamerkan, kaligrafi hasil karya para juara putra asli Kabupaten Lumajang ini juga bisa dibeli oleh para pengunjung yang berminat menghiasi rumahnya dengan hiasan ayat-ayat Al-Qur’an yang ditulis dengan indah tersebut.
“Boleh hanya sekedar melihat-lihat, kalau berminat beli juga boleh. Harga yang kami pasang insyaallah terbilang sangat murah, mengingat karya yang kami pamerkan sangat bagus karena karya para juara. Ini tak lepas dari sangat pesatnya perkembangan seni kaligrafi di Lumajang yang sangat signifikan,” imbuhnya
Sementara itu, H. Haryono Subiyanto salah satu pengurus LPTQ yang juga Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Bina Mental Spiritual Bagian Kesra Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menuturkan, pameran ini sekaligus mengenalkan kepada masyarakat tentang kaligrafi dan bentuk penghargaan bagi para seniman kaligrafi di Lumajang.
“Pembinaan Al-Qur’an di Lumajang sudah sangat masif, Tahfidz, Tilawah dan Kaligrafi oleh teman-teman Jamqur (sebutan lama JQHNU) dilakukan dimana-mana. Hanya saja untuk kaligrafi ini syi’arnya masih kurang, maka kita buat pameran disini,” ujar Abah Haryono.
Hal itu perlu dilakukan, ungkapnya, mengingat Lumajang dikenal sebagai Kabupaten yang dihuni para seniman kaligrafi yang berprestasi hingga level nasional. Bahkan ada juga yang sudah menjadi pembina dan juri di provinsi Jawa Timur.
“Kita optimalkan potensi itu di momen Harjalu ini, Kita berharapa masyarakat yang kurang begitu tertarik atau minat melalui ini bisa menggugah semangatnya mencintai seni menulis Qur’an dengan indah,” tandasnya.
