Saat ini umat Islam berada di bulan Dzulqa’dah, yakni bulan ke 11 dalam kalender Hijriyah dan merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Bulan ini memiliki empat keutamaan atau keistimewaan.
Pertama, Dzulqa’dah merupakan permulaan dari empat bulan yang dimuliakan (al-Asyhur al-Hurum). Empat bulan haram atau empat bulan yang dimuliakan itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Kedua, Dzulqa’dah adalah satu di antara tiga bulan haji yaitu Syawal, Dzulqa’dah, dan 10 hari pertama Dzulhijjah.
Ketiga, Rasulullah tidak pernah melakukan umrah kecuali pada Dzulqa’dah berdasarkan salah satu dari hadits Rasulullah yang diriwayatkan Sahabat Anas bin Malik.
اعْتَمَرَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِيْ ذِي الْقَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِيْ كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ، عُمْرَةً مِنَ الْحُدَيْبِيَةِ فِيْ ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فِيْ ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الْجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِيْ ذِي الْقَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ. (رواه البخاري)
Artinya: “Rasulullah SAW berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji.” (HR al-Bukhari).
Keempat, Dzulqa’dah adalah 30 malam yang disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat al-A’raf ayat 142.
وَوٰعَدْنَا مُوْسٰى ثَلٰثِيْنَ لَيْلَةً وَّاَتْمَمْنٰهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيْقَاتُ رَبِّهٖٓ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً وَقَالَ مُوْسٰى لِاَخِيْهِ هٰرُوْنَ اخْلُفْنِيْ فِيْ قَوْمِيْ وَاَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيْلَ الْمُفْسِدِيْنَ
Artinya: “Kami telah menjanjikan Musa (untuk memberikan kitab Taurat setelah bermunajat selama) tiga puluh malam. Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi). Maka, lengkaplah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Musa berkata kepada saudaranya, (yaitu) Harun, “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, perbaikilah (dirimu dan kaummu), dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Adapun bulan Dzulqa’dah memiliki empat peristiwa dan kejadian sangat penting untuk diketahui umat Islam sebagai refleksi agar bisa berbuat lebih baik, dan tentunya bisa mengetahui sejarah dalam Islam. Dengan mengetahuinya, semangat ibadah dan melakukan kebaikan akan terus bertambah.
- Menurut pendapat Syekh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri di bulan Dzulqa’dah tahun kelima hijriah terjadi perang Bani Quraizhah.
- Ali As-Shalabi menyatakan dalam kitab Sirah Nabawiyah, Durusun wan Ibarun fi Tarbiyatil Ummah, bahwa Rasulullah dan kafir Quraisy membuat kesepakatan damai, yang kemudian dikenal dengan istilah suluh hudaibiyah, yaitu perjanjian damai antara umat Islam dan kafir Quraisy yang berlangsung di Hudaibiyah pada tahun ketujuh hijriah.
- Rasulullah melaksanan ibadah umrah sebanyak empat kali karena bulan Dzulqa’dah merupakan salah satu bulan yang sangat dekat dengan bulan haji untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mempersiapkan diri menghadapi datangnya kewajiban rukun Islam yang kelima berupa ibadah haji.
- Salah satu peristiwa luar biasa yang terjadi pada Dzulqa’dah, yaitu pembicaraan Nabi Musa dengan Allah ketika menerima wahyu berupa kitab Taurat.