Selesai Lakukan Visitasi, RMINU Lumajang Segera Umumkan Pemenang MDT Award 2022

oleh -dibaca 1967 orang

 

NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMINU) telah selesai melakukan visitasi Madrasah Diniyyah Takmiliyyah (MDT) yang mengikuti MDT Award 2022 dengan memperebutkan piala bupati, Kamis (27/10/2022).

RMINU telah merekap nilai hasil visitasi tersebut dan akan mengumumkan pemenangnya saat gelaran lalaran Nadzom Aqidatul Awam 5000 santri Madin pada Ahad, (30/10/2022) dua hari mendatang.

KH Dzunnajah Ketua PC RMINU Lumajang menuturkan, visitasi yang dilakukan sejak dua minggu lalu ini untuk mendorong Madin di Lumajang agar tertib administrasi layaknya sekolah-sekolah formal.

Selesai Lakukan Visitasi, RMINU Lumajang Segera Umumkan Pemenang MDT Award 2022
Tim Visitasi PC RMINU saat memeriksa dokumen-dokumen Madin saat visitasi

“Ada 50 lebih item yang dinilai yang hampir semuanya berhubungan dengan kelengkapan administrasi dan data. Ada 16 Madin dari 21 Kecamatan yang sudah kita visitasi. Dan akan kami umumkan sekaligus pemberian Piala Bupati bergilir MDT Award,” jelas tokoh yang biasa disapa Gus Dzun ini saat dikonfirmasi NU-LUMAJANG.OR.ID, Jum’at (28/10/2022).

BACA JUGA:   Hari Santri Nasional, RMINU Lumajang Gelar Musabaqah Qiratil Kutub

Dari temuan-temuan hasil visitasi, Gus Dzun menyebutkan, banyak Madin yang masih velum tertib administrasi dan ada juga yang sudah sangat luar biasa dan sangat lengkap administrasinya.

Selesai Lakukan Visitasi, RMINU Lumajang Segera Umumkan Pemenang MDT Award 2022
Tim Assesor visitasi Madin disela-sela visitasi

“Dan MDT Award ini khusus bagi Madin di luar pesantren dan yang tidak campur dengan pendidikan formal, karena menurut kami jika di dalam pesantren atau campur dengan formal tertib administrasi itu sudah biasa, maka kami ambil yang seperti itu,” lanjut Gus Dzun.

Gus Dzun berharap, tahun depan semua Madin bisa merasakan dan mengikuti MDT Award ini dimulai dari seleksi oleh Kordinator Kecamatan (Kortan) RMINU, yang setelah itu berlanjut di tingkat kabupaten mewakili kecamatan.

“Kita bisa buktikam bahwa pendidikan Madin tidak bisa dinilai sebelah mata dengan tertib administrasi. Karena kebenaran yang tidak terorganisir, tidak tertib administrasi itu akan kalah dengan kebatilan yang terorganisir dan tertib administrasi,” tutup Gus Dzun.

No More Posts Available.

No more pages to load.