Meriah, IMAP Lumajang Gelar Bahtsul Masa’il Peringati 1 Abad Pesantren Al Falah Ploso

oleh -dibaca 477 orang

NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Ittihadul Mutakhorijin Al Falah Ploso (IMAP) Koordinator Wilayah (Korwil) Kabupaten Lumajang memeriahkan jelang 1 Abad Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri dengan menggelar bahtsul masail di Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an Kelurahan Citrodiwangsan Lumajang, Kamis (19/09/2024).

“Acara ini berjalan meriah dan antusias. Suasana bahtsul masail bisa berjalan gayeng dan penuh guyonan ala santri meskipun yang dibahas terkait ilmu,” kata M Imron Hamzah selaku panitia penyelenggara.

Menurut penjelasannya, panitia telah mengundang 50 delegasi dari pesantren serta beberapa perkumpulan alumni pesantren di wilayah Lumajang, namun yang datang ada 47 delegasi dengan rata-rata 2 orang setiap delegasinya, yakni sekitar 130 orang yang hadir.

“Walaupun ada 3 delegasi yang tidak hadir, tapi acara bahtsul masail ini suasana sangat hidup dan saling adu argumen dengan tetap mengedepankan akhlak, hal itu sudah sangat luar biasa,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Gandeng LAZISNU, Penyuluh Agama Islam Kunir Komitmen Berdayakan Masyarakat

Lalu, dirinyapun menambahkan bahwa hal yang dibahas seputar permasalahan ringan, seperti hukumnya seseorang shalat yang tiba-tiba dipegang atau disandari atau dinaiki balita yang memakai pampers yang kemungkinan pampers yang dipakainya telah najis akibat kencing si balita.

“Bahkan dalam acara ini juga membahas tentang mengadakan ataupun menghadiri majelis shalawat yang di dalamnya terjadi hal-hal maksiat seperti campur baurnya laki-laki dan perempuan, joget yang keterlaluan, dan ada juga yang dibuat minum-minuman keras oleh oknum jamaah,” imbuhnya.

Setelah itu ia mengungkapkan, meskipun acara ini diadakan dalam rangka memeriahkan 1 Abad Pesantren Al Falah Ploso, dirinya bersama alumni pesantren lain ke depan ingin mengadakan acara serupa setiap tahun atau dua kali dalam satu tahun.

BACA JUGA:   Jawa Timur Bakal Alami Hari Tanpa Bayangan, Kapan dan Apa Saja yang Harus Dilakukan?

“Kami berkeinginan mengadakan seperti itu disebabkan sejak kami melihat antusias peserta yang hadir, sehingga acara ini bisa diadakan secara bergantian oleh para alumni pesantren Lirboyo, Sarang, Sidogiri dan Assunniyyah Kencong,” jelasnya.

Terakhir ia mengatakan bahwa adanya keinginan itu bertujuan agar silaturahim disertai diskusi ilmiah ini terus terjalin dan istiqamah, sehingga dapat menumbuhkan semangat mutola’ah (membaca dengan teliti) serta musyawarah santri dan alumni bisa semakin terjalin kuat.