NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Pemerintaah Kabupaten (Pemkab) bersama Jam’iyyatul Qurra’Wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Lumajang menggelar Khotmil Qur’an di musala Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) yang berlokasi di perumahan Jatayu Jalan Panjaitan Kelurahan Citrodiwangsan Lumajang, Selasa (04/10/2022).
Khotmil Qur’an diadakan untuk mendoakan Provinsi Jawa Timur dalam event Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-37 yang bakal digelar sejak 10 hingga 19 Oktober mendatang
di Banjarmasin Kalimantan Selatan.
“Ini salah satu ikhtiar batin, kita bersama pemerintah Kabupaten Lumajang mengadakan Khotmil Qur’an dua majelis khusus untuk mendoakan Jatim agar bisa meraih yang terbaik, target Jatim bisa juara umum, MTQ sebelumnya Jatim hanya bertengger di posisi 3,” jelas Gus Muhammad Ilyas, Ketua Pimpinan Cabang (PC) JQHNU Lumajang.
Pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Qur’an ini mengatakan, di MTQ Nasional kali ini ada tiga kontingen asal Lumajang yang juga ikut berpartisipasi di ajang MTQ Nasional.
“Yaitu di cabang Tahfidz 10 Juz Putri, Tilawah tunanetra Putra dan Kaligrafi. Semoga dengan ini Jatim juara umum dan kontingen khususnya yang dari Lumajang mendapat juara,” ungkap Gus Ilyas.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Kesra Pemkab Lumajang, H Khoiruddin menjelaskan, dirinya memilih Musala LAZISNU sebagai tempat Khotmil Qur’an karena selain baru dibangun, ia menilai hal ini sebagai syiar
“Awalnya kita rencanakan di pendopo,” tutur H Khoiruddin.
Lebih dari itu, H Khoiruddin mengaku sangat bersyukur Lumajang bisa mengirim 3 utusannya. Tentunya Pemkab Lumajang selalu berupaya memberikan perhatian terbaiknya untuk putra-putri asli Lumajang yang berprestasi di event MTQ terutama bagi para penghafal Al-Qur’an dengan memberikan pendidikan gratis hingga lulus S1.
“Pemerintah Provinsi setiap tahun memberikan dana kehormatan untuk hafidz-hafidzah seluruh Jatim yang jumlahnya ribuan termasuk Lumajang. Di Lumajang sendiri pemerintah ingin, jangan sampai ada anak hafal Al-Qur’an putus sekolah atau tidak menempuh pendidikan formal, dengan pendidikan ini meraka bisa menjadi pemimpin di masa depan,” tandasnya.