Ketua PCNU Lumajang: Muskercab II Wadah Evaluasi Program dan Kinerja Pengurus

oleh -dibaca 267 orang
Ketua PCNU Lumajang

NU-LUMAJANG.OR.ID, Sukodono. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang, KH. Dr. Muhammad Darwis atau Gus Darwis menegaskan bahwa pelaksanaan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II adalah bagian dari kewajiban organisasi yang telah diatur dalam AD/ART serta Peraturan Perkumpulan (Perkum) NU.

Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam pembukaan Muskercab II di Pondok Pesantren Al Maliki, Duren, Sukodono, Ahad (13/07/2025).

“Dalam satu periode, minimal harus ada tiga kali Muskercab. Ini adalah Muskercab kedua, artinya kita masih ada satu lagi yang harus dilaksanakan,” ujarnya.

Menurut Gus Darwis, Muskercab tidak boleh hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi harus mengandung substansi yang kuat. Ia menyebutkan tiga substansi utama yang menjadi inti pembahasan Muskercab kali ini.

BACA JUGA:   PCNU Lumajang Bakal Gelar NU Award 2024

“Pertama, kita akan merumuskan program ke depan. Kita masih punya waktu dua setengah tahun. Apakah program ini akan melanjutkan yang lama atau justru berkembang menyesuaikan kebutuhan yang ada, nanti akan kita rumuskan bersama,” jelasnya.

Kedua, lanjutnya, adalah evaluasi program yang sedang dan telah dijalankan. Evaluasi ini harus mencakup capaian, hambatan, dan solusi atas pelaksanaan program sebelumnya, baik hasil Konfercab maupun Muskercab I.

“Ketiga, adalah evaluasi terhadap kinerja pengurus. Ini juga diatur dalam AD/ART dan Perkum, menjadi bagian penting untuk meningkatkan performa organisasi,” tegasnya.

Panitia Muskercab II pun, kata Gus Darwis, telah menyusun beberapa komisi untuk mendukung pembahasan yang lebih fokus dan mendalam. Meski masih mengusung format empat komisi, terdapat perbedaan pendekatan dibanding Muskercab sebelumnya.

BACA JUGA:   Ribuan Kader NU Hadiri 'Temu Kader' di GOR Lumajang

“Ada tiga kelompok kerja (Pokja) yang fokus pada pembahasan terperinci di tempat berbeda: Pokja 1 membahas program super prioritas, Pokja 2 membahas pendidikan, SDM, dan penataan aset, sementara Pokja 3 fokus pada isu kesehatan, kesejahteraan, dan dakwah,” terangnya.

Ia berharap hasil Muskercab II dapat merumuskan program yang benar-benar menyentuh masyarakat bawah.

“Jangan sampai program hanya bagus di atas kertas, tapi tidak dirasakan manfaatnya oleh warga di akar rumput,” pungkasnya.