NU-LUMAJANG.OR.ID, Kunir. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, KH Muhammad Darwis (Gus Darwis) mengatakan, menjadi pengurus NU di semua tingkatan harus siap menjadi pelayan warga NU atau Nahdliyin, bukan malah ingin dilayani.
Hal itu Gus Darwis jelaskan saat hadir pada penutupan Musyawarah Kerja (Musker) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kunir yang dilaksanakan di MI Nurul Islam Desa Jatigono Kunir, Sabtu (14/01/2023).
Gus Darwis menyampaikan, merumuskan strategi gerakan dengan mempertimbangkan banyak aspek sangatlah penting, terutama sinergitas organisasi dalam rangka memberi pelayanan prima terhadap problematika Nahdliyin.
“Apa yang dirumuskan dalam musyawarah ini, harus dikerjakan. Karena kalau tidak, acara ini ya acara ngelamun saja,” ungkapnya disambut tawa peserta musker.
Menjadi pelayan Nahdliyin, menurut Gus Darwis, harus dipikirkan sejak dini dengan menyusun program-program strategis agar dalam perjalanannya nanti ada acuan yang menjadi pedoman bersama.
“Menjemput abad kedua ini, kita harus serentak dan serempak. Tidak boleh terjadi perbedaan visi di antara PCNU dan MWCNU, semua harus dirapikan, kita bersama mengikuti desain gerakan PBNU,” imbuhnya.
Selain itu, salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Kiai Syarifuddin Wonorejo ini menambahkan, seluruh pengurus NU harus memahami NU sebagai organisasi yang tidak hanya mengurus bidang keagamaan, melainkan lebih dari itu NU harus hadir sebagai solusi di ranah sosial masyarakat.
“Karena NU sebagai Imaroh, maka kita harus menjadi pelayan yang baik, karena kita ini akan melayani umatnya Kanjeng Nabi Muhammad di Jam’iyyah NU,” pungkasnya.