Tadarus merupakan salah satu ibadah yang dilakukan umat Islam selama bulan Ramadan. Istilah “tadarus” berasal dari bahasa Arab تَدَارُس (tadārus), yang berarti saling mempelajari atau menelaah sesuatu secara bersama.
Dalam hadis dari Ibnu Abbas, disebutkan: “Rasulullah Muhammad SAW (ﷺ) adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan ketika Jibril menemuinya. Jibril biasa menemui beliau setiap malam di bulan Ramadan untuk mentadaruskan Al-Qur’an” (HR. Bukhari, No. 6).
Mustasyar PCNU Lumajang, KH Abdul Kafi menjelaskan jika makna tadarus Al-Qur’an sejatinya tak hanya dimaknai sebagai melafalkan (membaca) ayat-ayat suci Al-Qur’an, melainkan juga memahami maknanya Al-Qur’an secara bersama-sama.
“Sejatinya arti tadarus itu maknanya memahami, tidak hanya membaca Al-Qur’an saja, sebagaimana syi’iran salah satu Wali Songo yang naskahnya itu berbunyi begini tombo ati iku limo perkarane, nomor siji moco qur’an lan maknane,” ungkap Gus Kafi, saat menjadi pembicara dalam Kajian Keutamaan Ramadan (Kurma) edisi ke-15 pada Jumat malam (14/03/2025).
Sehingga dalam hal ini, Tadarus Al-Qur’an semestinya tak hanya melafalkan namun harusnya juga berusaha memahami makna yang terkandung dalam ayat suci Al-Qur’an.
Dalam memaknai Tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadan sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, sebagai berikut “Tidaklah satu kelompok orang berkumpul di sebuah rumah ibadah (masjid), membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya di tengah mereka, melainkan ketenteraman turun di tengah mereka, rahmat menyelimuti mereka, malaikat menaungi mereka, dan Allah menyebut mereka di tengah orang yang ada di sisi-Nya.”
“Hadis ini jelas memerintahkan kita untuk melafalkan dan memahami makna ayat secara bersama-sama, agar kita saling memberi kontribusi untuk memberikan pemahaman makna ayat Al-Qur’an,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Tadarus Al-Qur’an yang kerap dilakukan umat Islam di bulan Ramadan memiliki banyak fadilah dan keutamaan. Dalam catatan pribadinya, Gus Kafi mencatat sedikitnya lebih dari 21 hadist yang menjelaskan keutamaan Tadarus Al-Qur’an diantaranya; mendapat kelimpahan Rahmat, Mendapat Syafaat di hari Kiamat, menjadi Dzikir utama, Mendapat 10 kali lipat Kebaikan, Dibersamai Malaikat, mendapat palaha sedekah dan seterusnya.
“Selain ke-21 hadist ini, saya yakin masih banyak lagi keutamaan atau bonus yang akan didapatkan jika rajin Tadarus Al-Qur’an,” lanjutnya.
Diakhir kajian ini, Gus Kafi mengajak seluruh ummat Islam khususnya warga NU agar senantiasa menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dengan mengimani, melafalkan, memahami hingga mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Wallahu a’lam bishawab