NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Refil Andriansyah, pemuda asal Kecamatan Pasrujambe ini berhasil meraih Juara 1 pada Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) cabang Musabaqah Khattil Qur’an (MKQ) di Kalimantan Timur pada Ahad (15/09/2024).
Menekuni kaligrafi bergaya kontemporer sukses membuatnya mengharumkan nama Kabupaten Lumajang di kancah Nasional sebagai kafilah (utusan) dari Provinsi Jawa Timur.
Menurut pengakuannya, ia telah mengikuti MTQ tingkat Nasional sebanyak tiga kali dan tingkat Jatim sebanyak lima kali.
“Tidak mudah untuk memenangkan Juara Nasional ini, butuh usaha yang konsisten bertahun-tahun dan latihan yang maksimal untuk bisa mengantarkan saya meraih impian ini,” ungkapnya saat dikonfirmasi nu-lumajng.or.id, Kamis (19/09/2024).
Pada tahun-tahun sebelumnya, Refil juga meraih Harapan 2 dan Harapan 1 di Nasional, namun tahun ini ia bisa meraih gelar Juara 1 yang banyak didambakan oleh Kaligrafer lainnya.
Pria kelahiran 24 Oktober 1994 ini telah terjun di bidang kaligrafi sejak tahun 2009, dan memilih menekuni kaligrafi gaya kontemporer sejak tahun 2012.
Sebagai Juara tingkat Nasional, Refil membagikan Tips bagi para Kaligrafer agar selalu konsisten berkarya:
1. Maksimalkan Waktu
Seorang Kaligrafer harus memaksimalkan waktu yang cukup untuk selalu menciptakan karya-karya yang indah. Waktu adalah salah satu hal yang cukup penting, karena seni kaligrafi membutuhkan latihan yang berulang-ulang dan konsisten.
2. Perluas Kesabaran
Kesabaran dibutuhkan agar seorang Kaligrafer tetap telaten dalam menciptakan karya, tidak terburu-buru dan selalu mengerjakan semua karyanya dengan teliti. Selain menjaga agar tidak ada kesalah dalam menulis ayat-ayat Al-Qur’an, kesabaran juga dibutuhkan untuk menorehkan dan mengkombinasikan warna dalam suatu karya.
3. Dana untuk Membeli Bahan
Seperti yang banyak diketahui, salah satu bahan utama dalam pembuatan karya kaligrafi yaitu tinta dan kuas. Untuk menghasilkan karya yang bagus, tentunya harus banyak latihan, maka akan membutuhkan banyak persediaan kuas dan tinta, oleh karena itu menyiapkan dana salah satu hal yang penting dilakukan Kaligrafer.
4. Berani Tampil Beda
Sebuah seni akan menjadi lebih bermakna jika hasilnya indah dan unik, jadi jangan takut berbeda untuk menciptakan seni yang mampu dinikmati banyak orang. Berani tampil berbeda juga membuat seorang Kaligrafer memiliki ciri khas tersendiri.
5. Konsisten Latihan
Jika ada sebuah istilah ‘bisa karena terbiasa’, tampaknya ini juga berlaku bagi pencipta karya seni kaligrafi. Tanpa konsisten latihan tentu akan membuat sense of art (cita rara kesenian) menurun, maka dari itu butuh konsisten berlatih.
Sedangkan untuk menghilangkan kebuntuan dalam mengerjakan sebuah karya, Refil punya caranya tersendiri, biasanya ia akan beristirahat atau jalan-jalan.
“Saat sudah buntu, saya lebih baik tidur atau jalan-jalan agar pikiran menjadi refresh kembali, kalau lagi malas bagi saya yang paling ampuh adalah mencari inspirasi, baik dari handphone ataupun dari lingkungan sekitar,” jelasnya.
Selain 5 tips di atas, bagi Refil doa dan restu orang tua, para guru dan keluarga adalah yang terpenting.
“Doa guru, orang tua dan keluarga itu adalah hal yang paling untuk membuat semangat dalam ajang perlombaan lebih membara,” pungkasnya.