Sudah menjadi tradisi dan tidak asing di telinga umat Islam terutama warga Nahdliyyin, di mushala, masjid, apalagi setiap usai Shalat Jumat ada dua syair yang biasa dibaca, dua syair ini juga dipopulerken Gus Dur dan kerap dinisbahkan kepada seorang legenda yang sangat cendekia dan jenaka yang dikenal dengan sebutan Abu Nawas atau Abu Nuwas.
Kandungan syair ini berisi pengakuan seorang hamba akan kehinaannya atas segala perbuatan dosa, dan dengan bahasa rayuan seorang hamba kepada tuhannya, syiir ini berisi permohonan kepada Allah agar diselamatkan dari panasnya api neraka.
Maka tak heran, jika Sayid Bakri bin M Sayid Syatho Dimyathi dalam karyanya I‘anatut Tholibin Juz 2 halaman 92 mengutip ucapan Syekh Abdul Wahhab Sya’roni, menjelaskan:
عن سيدي عبد الوهاب الشعراني ـ نفعنا الله به ـ أن من واظب على قراءة هذين البيتين في كل يوم جمعة، توفاه الله على الإسلام من غير شك، وهما:
إِلَهِيْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلًا وَلَا أَقْوَى عَلَى نَارِ الجَحِيْمِ فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِيْ فَإِنَكَ غَافِرُ الذَنْبِ العَظِيم
“Dari Syekh Abd Wahhab Sya’roni–semoga Allah memberikan maslahat kepada kita berkat Syekh Wahhab–bahwa siapa saja yang merutinkan (mulazamah) dua bait ini setiap hari Jumat, maka Allah akan ambil ruhnya dalam keadaan Islam tanpa ragu sedikit pun. Kedia syair tersebut adalah:
إِلَهِيْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً * وَلاَ أَقْوَى عَلَى نَارِ الْجَحِيْمِ
فَهَبْ لِيْ تَوْبَة وَاغْفِرْ ذُنُوْبِي * فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ الْعَظِيْمِ”
Kematian yang husnul khotimah tentu menjadi dambaan setiap umat Islam, dibalik rahasia takdir Allah mengenai keadaan bagaimana seseorang mati, tentu seorang hamba tetap diwajibkan untuk terus berikhtiar dengan tekun beribadah, bertakwa dan berdoa kepada Allah.
Maka salah satu ikhtiar tersebut seperti yang dijelaskan diatas adalah, merutinkan bacaan dua syair diatas agar terhindar dari kematian jelek atau su’ul khatimah dan mendapat indahnya kenikmatan mati dengan husnul khatimah, aamiiin. Wallahu a’lam.