Ramadhan telah memasuki fase 10 hari terakhir, yang dikenal sebagai fase pembebasan dari api neraka (itqum minannar). Pada waktu inilah Rasulullah ﷺ semakin meningkatkan ibadahnya dengan kesungguhan yang luar biasa. Sebagai umat Islam, kita pun dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah agar dapat meraih keberkahan maksimal di penghujung Ramadhan.
Berikut beberapa amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada penghujung akhir bulan Ramadhan:
1. Menjalankan Puasa dengan Kesungguhan
Puasa merupakan ibadah utama di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, di penghujung bulan suci ini, kita harus semakin memperkuat niat dan kesungguhan dalam menjalankannya. Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga hati, pikiran, dan perbuatan dari segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa.
2. Menghidupkan Salat Malam (Qiyam Ramadhan)
Salat malam, termasuk Tarawih dan Witir, memiliki keutamaan besar. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa melakukan Qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari & Muslim)
Bahkan, Rasulullah ﷺ menganjurkan agar melaksanakan salat malam bersama imam hingga selesai, karena pahalanya setara dengan salat semalam suntuk.
3. Beriktikaf di Masjid
Iktikaf adalah berdiam diri di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah melalui berbagai ibadah, seperti salat, tilawah Al-Qur’an, dan dzikir. Rasulullah ﷺ senantiasa melakukan iktikaf di 10 hari terakhir Ramadhan, dan setelah beliau wafat, istri-istrinya pun melanjutkan amalan ini.
4. Memperbanyak Tilawah Al-Qur’an
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, sehingga memperbanyak membaca dan memahami maknanya menjadi salah satu amalan utama. Pahalanya berlipat ganda, sebagaimana dalam hadis:
“Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat.” (HR. Tirmidzi)
Di bulan Ramadhan, pahala tersebut bahkan bisa mencapai 700 kali lipat.
5. Memperbanyak Istighfar dan Taubat
Penghujung Ramadhan adalah waktu terbaik untuk memperbanyak istighfar dan bertaubat. Rasulullah ﷺ, meskipun telah dijamin kesuciannya dari dosa, tetap beristighfar lebih dari 70 kali sehari.
Beliau bersabda:
“Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah, karena aku bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
6. Bersedekah dengan Ikhlas
Sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Ramadhan. Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin meningkat di bulan ini.
Beliau bersabda:
“Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)
Bahkan, memberi makan orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala yang sama seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahalanya.
7. Memperbanyak Doa, Terutama di Malam Lailatul Qadar
Salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca di malam-malam terakhir Ramadhan adalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي”
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku.” (HR. Tirmidzi & Ibnu Majah)
Doa ini dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ kepada Aisyah RA ketika beliau bertanya tentang doa terbaik untuk malam Lailatul Qadar.
8. Menunaikan Ibadah Umrah (Bagi yang Mampu)
Bagi yang memiliki kesempatan dan kemampuan, menunaikan umrah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan besar. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Umrah di bulan Ramadan senilai dengan haji bersamaku.” (HR. Bukhari)
Meskipun demikian, bagi yang belum mampu, tetap bisa mendapatkan pahala besar dengan meningkatkan ibadah lainnya.
9. Mencari Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Carilah Lailatul Qadar di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan.” (HR. Bukhari & Muslim)
Barang siapa yang menghidupkan malam tersebut dengan ibadah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
10. Membayar Zakat Fitrah
Zakat fitrah wajib ditunaikan sebelum salat Idul Fitri sebagai bentuk penyucian diri bagi orang yang berpuasa serta sebagai bantuan kepada kaum dhuafa. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Zakat fitrah bertujuan untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan kata-kata kotor, serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Dawud)
Siapa yang membayar zakat fitrah sebelum salat Idul Fitri, maka zakatnya diterima, sedangkan yang membayarnya setelah itu, hanya dianggap sebagai sedekah biasa.
Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang lebih baik setelah Ramadan berlalu. Aamiin.