NULUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang Gus Muhamad Mas’ud S.ag, MA, memberikan penjelasannya terkait video yang tersebar dimedia sosial tentang warga dibeberapa wilayah Kabupaten Lumajang yang akhir-akhir ini memasang patung didepan rumahnya dengan dalih menolak wabah.
Gus Mas’ud mewanti-wanti agar ritual-ritual adat yang ada jangan sampai menyalahi syariat islam, karena jika tidak hati-hati dapat merusak keimanan seseorang.
“Ini bisa menjadi persoalan ketika digunakan sebagai ritual, jangan sampai patung-patungan itu diperankan dianggap mereka yang punya kekuatan yang mampu mengusir Covid, kalau sampai ada keyakinan begitu ini mengandung unsur kesyirikan,” jelas pria yang biasa dipanghil Gus Ud saat diwawancarai via WhatsApp pada Rabu (14/07/2021).
Gus Ud menambahkan membuat patung-patungan dengan model tertentu juga dilarang oleh Ulama dan menjadi tanggungan diakhirat bagi yang membuat.
“Membuat patung-patungan kemudian bentuknya nyaris utuh yang umpama ada ruhnya ini kemudian bisa hidup maka orang yang membuat akan dituntut diakhirat untuk memberi ruh untuk menghidupkan patung tadi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Gus Ud menghimbau agar masyarakat bisa memperhatikan cara yang benar dalam memanjatkan doa sesuai dengan syariat Islam.
“Dalam Islam berdoa itu ada etika tertentu, Jangan sampai kita berdoa menyerupai atau tasyabbuh dengan ritual agama lain, agama Hindu contohnya dengan membuat ogoh-ogoh dan seterusnya. Ini yang perlu kita cermati bersama, pasang aqidah dengan benar cara yang juga benar tidak menyalahi syariat, dan tetap patuhi protokol kesehatan, memakai masker, dan hindari kerumunan,” pungkasnya.