Kepala Kemenag Lumajang Sebut Datang Hadiri Resepsi 1 Abad NU adalah Jihad

oleh -dibaca 2817 orang

 

NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lumajang, H Muhammad Muslim menegaskan, datang ke Sidoarjo menghadiri acara resepsi 1 abad NU adalah jihad. Ia menganggap jutaan orang yang hadir disana sama saja dengan menunjukkan kekuatan NU sebagai benteng kuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

 

Hal itu ia sampaikan saat rapat Koordinasi persiapan pemberangkatan rombongan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang bersama aparat keamaan yang digelar di Kantor Kemenag, Rabu (01/02/2023) kemarin.

 

“Kenapa ini penting, karena agar tahu orang yang menjaga NKRI jauh lebih besar dari segelintir orang yang merongrong NKRI. Saya pribadi, datang kesana saya niati jihad, sebagai kepala kantor dan warga NU, dan menunjukkan NKRI sangat kuat dan NU tetap menjadi benteng tebal bagi yang akan merongrong NKRI,” tegas Muslim.

BACA JUGA:   7 Wisata Lumajang yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Lebaran

 

Pria asal Sumenep Madura ini mangatakan, resepsi 1 Abad NU ini bukan hanya sekedar tentang NU atau ceremonial perayaan saja, ini merupakan persoalan dan gawe negara. Hal itu menurut Muslim bukan tanpa alasan, NU sebagai organisasi terbesar di Dunia selalu tampil terdepan menjaga keutuhan Indonesia saat mendapat ancaman.

 

“Kata Menag, siapa yang tidak peduli dengan satu abad NU ini, maka dia tidak setia kepada NKRI. Mungkin pernyataan ini agak extrem, tetapi pada saat indonesia sedang diancam dengan berbagai persoalan, masuknya Islam trans nasional, gerakan radikalisme, maka garda yang paling terdepan melindunginya adalah NU,” ungkap Muslim.

 

 

Maka, lanjut Muslim, sangat disayangkan jika momen resepsi 1 Abad NU ini lewat begitu saja, dengan acara 24 Jam non stop yang berisi dzikir, istighatsah, shalawatan, manaqib dan ritual lainnya yang dihadiri Ulama se-dunia tentu banyak keberkahan yang akan didapat disana.

BACA JUGA:   Respon PCNU Lumajang dalam Menyikapi PPKM Darurat

 

“Ada yg bertanya kepada saya, kenapa kok kegiatan 1 abad ini semua bergerak dan harus tergerak, ini bukan masalah sekedar organisasi NU atau 1 abad NU, siapa yang paling kuat menjaga NKRI sebagai benteng tebal di Indonesia maka jawabannya tidak ada lain adalah NU,” tandas alumni Pesantren An Nuqoyah tersebut.