Gaungkan Literasi Budaya, Lesbumi PCNU Lumajang Gelar Seminar Kebudayaan untuk Kalangan Muda

oleh -dibaca 367 orang

NU-LUMAJANG.OR.ID, Lumajang. Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang menggelar seminar kebudayaan untuk kalangan muda, Ahad (16/02/2025) untuk menggaungkan literasi budaya.

Seminar dengan tajuk ‘Menjaga Warisan, Membangun Ke-Indonesiaan’ ini digelar di Aula Kantor PCNU Lumajang dan merupakan bagian dari program Dzikir Budaya yang menjadi agenda strategis Lesbumi dalam memperkuat literasi budaya di kalangan generasi muda.

Ketua Lesbumi PCNU Lumajang, Zainul Arifin menjelaskan bahwa kegiatan ini didorong karena adanya degradasi moral dan minimnya pemahaman budaya di kalangan anak muda saat ini.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, terutama di tengah arus globalisasi yang semakin deras,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Ketua Lesbumi NU Lumajang Apresiasi Pelantikan Al-Jiduri, Targetkan 4000 Anggota di 2025

Sebagai tindak lanjut, dirinya menegaskan bahwa Lesbumi akan terus mengembangkan program ini dengan mendorong peserta untuk lebih aktif menulis, berdiskusi, serta terlibat dalam kegiatan budaya lainnya.

“Kami ingin setelah seminar ini, mereka tidak hanya memahami budaya secara teori, tetapi juga mulai mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik melalui tulisan, karya seni, maupun aktivitas budaya lainnya,” jelasnya.

Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam menjaga dan melestarikan budaya. Langkah konkret yang dapat mereka lakukan antara lain menjaga norma dan etika dalam berpakaian dan berkomunikasi, serta aktif berpartisipasi dalam kegiatan seni budaya seperti seni tradisional, kaligrafi, dan musik bernuansa Islami.

BACA JUGA:   38 Group Kesenian Naungan Lesbumi NU Lumajang Peroleh NIK dari Dindikbud Lumajang

“Budaya bukan hanya soal peninggalan, tetapi juga bagaimana kita menjalaninya dalam kehidupan sehari-hari, baik cara berpakaian, cara berbicara, serta keterlibatan dalam seni dan budaya merupakan bentuk nyata dalam menjaga warisan leluhur,” tegasnya.

Seminar ini juga menjadi momentum apresiasi bagi 18 peserta yang telah lulus dari program Sekolah Kepemimpinan & Literasi Budaya. Keberhasilan program ini, menurutnya dapat diukur dari meningkatnya pemahaman peserta terhadap potensi budaya lokal serta kemampuan mereka dalam membangun jejaring dengan komunitas lain.

“Indikator keberhasilan program ini terlihat dari semakin banyaknya peserta yang memahami dan mengenali potensi budaya lokal Lumajang serta menjalin kolaborasi dengan berbagai kelompok masyarakat untuk melestarikannya,” tambahnya.

BACA JUGA:   Lesbumi Lumajang Usulkan Kosakata Al-Jiduri Terdaftar di KBBI

Lesbumi PCNU Lumajang terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai komunitas, seperti kelompok pemuda, sanggar seni, serta organisasi pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan dapat melahirkan inovasi dan keberlanjutan dalam gerakan literasi budaya.

“Kami ingin Lesbumi tidak hanya menjadi wadah diskusi, tetapi juga ruang kreatif bagi anak muda untuk menggali potensi budaya dan seni yang ada,” pungkasnya.