Musibah atau bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mengundang duka bagi seluruh bangsa. Di saat inilah ajaran kepedulian dan gotong royong diuji.
Sabda Rasulullah SAW:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruquthni)
Islam mengajarkan untuk hadir, menguatkan, dan membantu mereka yang tertimpa musibah. Bukan berpaling, apalagi bersikap acuh tak acuh. Bahkan, niat untuk menolong orang yang tertimpa musibah dinilai besar di sisi Allah, apalagi jika diwujudkan dalam aksi nyata.
Menolong korban bencana bukan sekadar empati, tapi bagian dari iman. Menolongnya bisa dengan harta, tenaga, doa, jabatan, kebijakan, atau menyebarkan semangat kebaikan.
Dalam kitab Nasha’ihul Ibad karya Syekh Nawawi al-Bantani, Rasulullah bersabda:
خصلتان لا شيء أفضل منهما: الإيمان بالله والنفع للمسلمين، وخصلتان لا شيء أخبث منهما: الشرك بالله والضر بالمسلمين
Artinya: “Dua perkara yang paling utama: beriman kepada Allah dan memberi manfaat kepada kaum Muslimin. Dan dua perkara yang paling buruk: menyekutukan Allah dan menyakiti kaum Muslimin.”
Selanjutnya, terdapat juga hadits Rasulullah SAW yang secara spesifik mendorong kita untuk memenuhi kebutuhan siapa saja yang sedang membutuhkan.
من أصبح لا ينوي الظلم على أحد غفر له ما جنى، ومن أصبح ينوي نصرة المظلوم وقضاء حاجة المسلم كانت له كأجر حجة مبرورة
Artinya: “Siapa saja yang memasuki waktu pagi dalam keadaan tidak memiliki niat untuk berbuat kezaliman kepada siapa pun, niscaya dia diampuni apa yang dilakukan. Dan siapa saja yang memasuki waktu pagi dalam keadaan berniat menolong seseorang yang terzalimi atau memenuhi kebutuhan seorang Muslim, niscaya dia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahalanya haji mabrur.” (HR. al-Qudha’i)
Terdapat pula dalam hadits lain yang menegaskan betapa besarnya nilai membantu sesama.
أحب العباد إلى الله تعالى أنفع الناس للناس، وأفضل الأعمال إدخال السرور على قلب المؤمن يطرد عنه جوعا أو يكشف عنه كربا أو يقضى له دينا
Artinya: “Hamba yang paling disenangi Allah SWT adalah dia yang paling bermanfaat kepada masyarakat. Dan amal yang paling utama adalah memberi kebahagiaan di hati Mukmin, dengan cara memberi makanan sampai kenyang, menghilangkan kesedihannya, atau melunasi hutangnya.” (HR. Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya)
Pesan dari hadits-hadits di atas, kita diajak menghidupkan kembali gotong royong yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Daerah-daerah yang terdampak bencana sangat membutuhkan uluran tangan kita. Menolong sesama adalah jalan menuju ridha Allah.
Wallâhu a’lam bisshawab.










