Aliansi Santri Lumajang Tegaskan Sikap: Stop Framing Negatif Kiai dan Pesantren

oleh -dibaca 377 orang
Aksi Damai Aliansi Santri Lumajang, Mengecam Tayangan Trans7 yang Menghina Kiai

NU-LUMAJANG.OI.ID, Lumajang. Ribuan santri yang tergabung dalam Aliansi Santri Lumajang menggelar aksi damai di depan Pendopo Aryawiraraja Lumajang, Sabtu (18/10/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap program “X-Pose” Trans7 yang dinilai menyesatkan serta merendahkan martabat pesantren dan para kiai.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan langsung oleh Ketua PCNU Lumajang, KH. Mohammad Darwis (Gus Darwis), disampaikan sejumlah poin penting, termasuk kecaman keras terhadap tayangan tersebut.

“Kami menuntut pihak Trans7 untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui seluruh media selama satu bulan penuh, serta mendesak aparat berwenang melakukan penyelidikan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam produksi konten itu,” tegasnya.

Ia juga meminta Polres Lumajang untuk memberikan perhatian khusus terhadap aspirasi para santri agar pesan tersebut sampai ke tingkat kepolisian pusat.

BACA JUGA:   Kebakaran Hutan TNBTS, PCNU Lumajang Turunkan Personil LPBI dan Balakar NU

“Kami mendesak agar dilakukan penyelidikan terhadap dugaan adanya gerakan radikalisme di internal Trans7, sekaligus merekomendasikan pencabutan izin siarnya. Selain itu, masyarakat juga kami ajak untuk menjadi penonton cerdas dan memboikot media yang bersifat provokatif terhadap pesantren dan ulama,” lanjutnya.

Menutup pernyataannya, Gus Darwis mengimbau para santri untuk tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, serta terus menimba ilmu dan berkhidmah kepada para kiai.

“Santri jangan surut semangat. Bila ada yang berusaha memadamkan cahaya pesantren, maka Allah akan terus menyempurnakan cahaya itu bagi pesantren dan ulama”, ujarnya penuh semangat.

Aksi damai tersebut turut dihadiri Bupati Lumajang Ibu Indah Amperawati beserta jajaran Forkopimda, yang menyatakan dukungan penuh terhadap perjuangan para santri.

BACA JUGA:   Survey Selalu Teratas, Ternyata Ini Alasan Kiai Marzuki Tidak Maju di Muktamar

“Pemerintah daerah bersama Forkopimda mendukung penuh aksi ini, terlebih di bulan Oktober yang kita maknai sebagai Bulan Santri. Kami akan terus menjaga kehormatan para ulama dan kiai”, ujar Bupati Lumajang.

Sebagai penutup, Bupati membacakan puisi karya KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) berjudul Lirboyo yang menggugah hati.

Aksi damai berakhir dengan tertib dan penuh kekhidmatan, ditandai pembacaan doa bersama untuk keselamatan bangsa, para ulama, serta pesantren di seluruh Indonesia.