Istilah sakinah, mawaddah, wa rahmah cukup populer di negeri kita tercinta, Indonesia. Ia sering muncul dalam kartu undangan pernikahan dan doa-doa yang dipanjatkan bagi calon mempelai dan pengantin baru. Ketiga istilah ini diambil dari Al-Qur’an Surah Ar-Rum ayat 21 berikut.
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Artinya: “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
Kata sakinah secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai kedamaian berdasarkan ayat-ayat Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 248, At-Taubah ayat 26 dan 40, Al-Fath ayat 4, 18 dan 26 bahwa sakinah atau kedamaian itu didatangkan Allah ke dalam hati para Nabi dan orang-orang yang beriman agar tabah dan tidak gentar menghadapi rintangan apapun.
Jadi, berdasarkan arti kata sakinah maka sakinah dalam keluarga dapat dipahami sebagai keadaan yang tenang meskipun menghadapi banyak rintangan dan ujian kehidupan.
Sedangkan istilah mawaddah, Quraisy Shihab dalam Pengantin Al-Qur’an menjelaskan bahwa dalam segi bahasa secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai cinta. Istilah ini bermakna bahwa orang yang memiliki cinta di hatinya akan lapang dadanya, penuh harapan dan jiwanya akan selalu berusaha menjauhkan diri dari keinginan buruk atau jahat dengan senantiasa menjaga cinta baik di kala suka maupun duka.
Adapun istilah rahmah secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai kasih sayang. Istilah ini keadaan jiwa yang dipenuhi dengan kasih sayang. Rasa kasih sayang ini menyebabkan seseorang akan berusaha memberikan kebaikan, kekuatan dan kebahagiaan dengan cara yang lembut dan penuh kesabaran.
Jadi keluarga ideal adalah keluarga yang mampu menjaga kedamaian, memiliki cinta dan kasih sayang. Unsur cinta dan kasih sayang harus ada untuk saling melengkapi agar pasangan dapat saling membahagiakan. Kebahagiaan mungkin akan terasa pincang jika hanya memiliki salah satunya.
Cinta adalah perasaan yang melahirkan keinginan untuk membahagiakan dirinya. Sedangkan kasih sayang adalah perasaan yang melahirkan keinginan untuk membahagiakan orang yang dicintainya.
Pasangan suami-istri (pasutri) memerlukan mawaddah wa rahmah sekaligus, sehingga sakinah dapat terwujud. Tanpa menyatukan keduanya, akan muncul kemungkinan pasutri hanya peduli pada kebahagiaan dirinya masing-masing atau memanfaatkan pasangannya demi kebahagiaannya sendiri tanpa peduli pada kebahagiaan pasangannya.