Anjuran Tadarus Al-Qur’an di Bulan Ramadhan

oleh -dibaca 777 orang

Salah satu ritual pada bulan Ramadhan yang diyakini sangat penting bagi umat Islam adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an atau lebih dikenal tadarus Al-Qur’an.

Setelah shalat Tarawih tentu kita sering menjumpai orang-orang meramaikan bulan suci ini dengan membaca Al-Qur’an, terkadang ada juga yang mengadakannya di waktu sore dan waktu-waktu lainnya.

Dalam ilmu sharaf, kata tadarus ini berasal dari kata tadârusan (تَدَارُسًا) yang berarti saling mempelajari, dan pada prakteknya tadarus dilakukan minimal dua orang, yakni salah satu diantara keduanya membaca dan yang satunya lagi menyimak bacaannya si pembaca.

Adapun salah satu rujukan dianjurkannya memperbanyak membaca Al-Qur’an ini adalah karena pada bulan Ramadhan-lah waktu diturunkannya Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ أُنْزِلَ فِيْهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِ

BACA JUGA:   LD PCNU Sayangkan Orang Tua yang Fasilitasi Anak Bawah Umur dengan Gadget

Artinya: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS Al-Baqarah : 185).

Kemudian, anjuran ini juga berdasarkan hadits Nabi SAW berikut:

عن ابن عباس قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيدارسه القرآن فلرسول الله صلى الله عليه وسلم أجود بالخير من الريح المرسلة. (رواه البخاري)

Artinya, “Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah SAW adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril as menemuinya, dan Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, Jibril mengajarkannya Al-Qur’an. Sungguh Rasulullah SAW orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR al-Bukhari).

BACA JUGA:   Apa Bedanya Maulid dengan Maulud? Berikut Penjelasannya

Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam Bughyah al-Insan fi Wadza’if Ramadhan halaman 42 menjelaskan hadits di atas:

و دل الحديث أيضا على استحباب دراسة القرآن في رمضان والاجتماع على ذلك، وعرض القرآن على من هو أحفظ له، وفيه دليل على استحباب الإكثار من تلاوة القرآن في شهر رمضان

Artinya: “Hadits ini juga menunjukkan kesunnahan bertadarus Al-Qur’an pada bulan Ramadhan secara berjamaah dan menyetorkan hafalan Al-Qur’an kepada orang yang lebih hafal darinya. Hadits ini sekaligus menunjukkan kesunnahan memperbanyak membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadhan.”

Dari hadits inilah para ulama menjadikannya sebagai dalil anjuran untuk tadarus Al-Qur’an pada bulan Ramadhan. Bahkan dalam beberapa riwayat juga dijelaskan bahwa Rasulullah SAW memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan dibanding bulan lainnya. Kemudian, hal ini diikuti oleh para sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in, dan juga para umat muslim pada umumnya.

BACA JUGA:   Adakah Kitab yang Menerangkan Haul? Begini Penjelasan LBM PCNU

Misalnya Imam Syafi’i, beliau bisa mengkhatamkan 60 kali dalam satu bulan Ramadhan, Imam Malik meninggalkan aktivitas berdagangnya demi fokus memperbanyak membaca Al-Qur’an dan masih banyak lagi kisah para ulama lainnya yang memperbanyak membaca Al-Qur’an.

Semoga kesehatan selalu diberikan pada kita di bulan Ramadhan ini agar kuat menjalani puasa sebulan penuh sekaligus kuat dalam melaksanakan amalan-amalan sunnah yang ada di dalamnya.

Wallâhu a’lam bisshawab